Khofifah Ajak Tagana Kurangi Plastik dan Jaga Kelestarian Air

Minggu, 29 September 2019 - 10:54 WIB
Khofifah Ajak Tagana Kurangi Plastik dan Jaga Kelestarian Air
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak Tahana untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan cara mengurangi penggunaan plastik.Foto/ist
A A A
PROBOLINGGO - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak Taruna Siaga Bencana (Tagana) ikut mengurangi penggunaan sampah plastik serta terus menanam pohon dan memeliharanya.

Menurutnya masyarakat masih banyak yang harus diedukasi agar memiliki kesadaran terkait bahaya sampah plastik. Terbukti, Indonesia menjadi negara dengan penyumbang sampah plastik terbesar ke-2 di dunia.

"Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk peduli menjaga kelestarian lingkungan dan saya berharap Tagana menjadi garda terdepan dalam kampanye sadar bahaya plastik serta tidak berhenti mengajak semua pihak terus menanam. Pengalaman saya selama di Kementerian Sosial, bakti sosial apapun dimanapun selalu disertai dengan menanam secara masif," ungkap Khofifah saat Apel Jambore Tagana dan Bakti Sosial di Lautan Pasir Berbisik, Gunung Bromo, Probolinggo.

Khofifah mengatakan sampah plastik sangat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Butuh waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara sempurna.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga meminta Tagana berperan aktif dalam pelestarian air dan lingkungan. Salah satu caranya melalui pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Apalagi wilayah Tengger Bromo memang saat ini masih membutuhkan suplai air yang cukup besar.

Saat ini pemprov sedang koordinasi dengan pemkab Lumajang yang memiliki sumber air terdekat untuk ditarik ke wilayah Tengger - Bromo.

"Tanamlah pohon untuk menjaga ketahanan dan kualitas air tanah, selain untuk mencegah erosi. Salah satu pohon yang memiliki spesifikasi tersebut adalah trembesi. Sementara untuk wilayah rawan tsunami bisa dengan menanam cemara udang. Cemara udang dikenal pohon yang memiliki kekuatan menahan abrasi bahkan tsunami. Umurnya bisa lebih lima ratus tahun," tuturnya.

"Manfaat lain menanam pohon yaitu akan mengurangi dampak pemanasan global, menambah sumber oksigen di bumi, dan mengurangi polusi udara. Gubernur khofifah mengajak semua Tagana yang mengikuti apel jambore dan bakti sosial di Bromo dapat melanjutkan tugas mulia ini di daerah masing- masing. Terhadap bibit pohon trembesi dan cemara udang, jika kesulitan mencari bibitnya, silahkan datang ke Jawa Timur," tambah Khofifah.

Jambore berlangsung di tiga titik yakni di Surabaya, Pasuruan, dan Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Untuk di Surabaya berlangsung di Gedung Negara Grahadi. Di Pasuruan dilaksanakan di dua titik yakni Graha Candra Wilwatikta dan Danau Ranu Grati. Sedangkan di Probolinggo berlangsung di Lautan Pasir Taman Nasional Gunung Bromo.

Jambore dihadiri oleh 2.750 Tagana seluruh Indonesia, perwakilan ASEAN Malaysia, Brunei Darussalam, dan Myanmar. Hadir pula perwakilan NGO lokal, NGO internasional, Perwakilan Kampung Siaga Bencana (KSB), Pilar-pilar Sosial, dan relawan kebencanaan lainnya.

Tema yang diangkat dalam Jambore adalah 'Tagana Menjaga Alam'. Melalui tema ini, Tagana mengajak masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di wilayah rawan bencana. Salah satunya dengan menjaga alam dimulai dari hal yang paling mudah dilakukan di lingkungan sekitar.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6912 seconds (0.1#10.140)