Aktivis Anti Korupsi Blitar Didorong Maju Pilkada Jalur Independen

Minggu, 29 September 2019 - 22:24 WIB
Aktivis Anti Korupsi Blitar Didorong Maju Pilkada Jalur Independen
Baliho Moh Triyanto yang dibuat oleh tim relawan mulai bermunculan di wilayah Kota maupun Kabupaten Blitar. Foto/SINDOnews/Solichan Arif
A A A
BLITAR - Aktivis anti korupsi Blitar Moh Triyanto didorong maju melalui jalur independen dalam Pilkada serentak 2020 mendatang.

Gerakan civil society Blitar Raya menilai Triyanto memiliki kapasitas membawa Blitar lebih baik. Dan jalur independen dianggap lebih murni membawa aspirasi rakyat dibanding partai politik.

"Didorong oleh kawan kawan untuk maju melalui jalur independen," kata Moh Triyanto kepada SINDOnews.com (29/9/2019).

Sampai sejauh ini Triyanto mengaku belum mengiyakan, apakah dirinya akan maju atau tidak. Juga belum memutuskan apakah memilih wilayah Kota Blitar atau Kabupaten Blitar.

Sementara dukungan kepada dirinya untuk segera memutuskan, kata Triyanto semakin menguat. "Hingga saat ini keputusan belum diambil. Semua harus melalui pertimbangan yang matang," kata dia.

Dengan inisiatif sendiri para aktivis civil society mendirikan gerakan relawan pemenangan untuk Triyanto.

Para relawan mulai memasang alat peraga bergambar Moh Triyanto dengan jargon politik "Saatnya Blitar Berbenah". Baliho besar itu muncul di wilayah Kota dan Kabupaten Blitar. Selain alat peraga mereka juga menggalang dukungan masyarakat melalui bukti Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pengumpulan KTP dipersiapkan sebagai syarat jalur independen.

Informasinya, saat ini sudah terkumpul 8 ribu KTP warga Kota Blitar dan 70 ribu KTP warga Kabupaten Blitar. Desakan untuk maju melalui jalur independen lebih kuat karena dinilai ongkos politiknya lebih murah dibanding jalur partai politik. "Alasan jalur independen dari kawan kawan karena ongkos politiknya dianggap lebih murah," jelas Triyanto yang juga aktivis Komite Rakyat Pemberantas Korupsi (KRPK).

Apa yang ditawarkan kepada masyarakat Blitar Raya jika nanti benar benar maju di Pilkada 2020?. Triyanto mengatakan soal efisiensi dan efektifitas anggaran yang selama ini menurutnya masih banyak terjadi kebocoran. Hal itu tidak bisa didiamkan dan harus dibenahi. "Ini perlu dibenahi," ujar dia.

Kemudian juga soal aset dan potensi sumberdaya alam di Blitar Raya seperti tambang, pariwisata, peternakan, perkebunan dan pertanian. Menurut aktivis jaringan ICW Jakarta untuk wilayah Jawa Timur itu masih perlu ada pembenahan dalam skala prioritas.

"Harus ada skala prioritas," kata dia. Seperti diketahui pilkada serentak akan berlangsung tahun 2020. Pemilihan Bupati di Kabupaten Blitar dan Wali kota di Kota Blitar akan digelar bersama.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7531 seconds (0.1#10.140)