Mayat Bayi di Trowulan Mojokerto Diduga Korban Aborsi

MOJOKERTO - Penyidikan kasus penemuan mayat bayi di ladang jagung di kawasan Dusun Kemasan, Desa Sentonorejo, Kabupaten Mojokerto, masih menemui jalan buntu.

Hingga kini, polisi belum bisa mengungkap siapa orang tua yang tega melakukan aksi sadis membuang mayat bayi tersebut.

Kapolsek Trowulan, Kompol Suhartono, mengatakan, pihaknya belum bisa mengungkap siapa pembuang mayat bayi itu. Kendati berbagai upaya sudah dilakukan polisi. Salah satunya dengan menyebar sejumlah anggotanya ke warga di desa-desa sekitar lokasi penemuan.

"Sampai saat ini belum diketahui, (orang tua bayi) masih dalam lidik, sehingga belum ada tersangka," kata Kapolsek Trowulan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (30/9/2019).

Pasca penemuan jasad bayi di ladang milik Anshori, warga Dusun Kemasan, Desa Sentonorejo, pada Jumat (27/9) petang, polisi langsung melakukan penyelidikan. Korps Bhayangkara, melakukan penyisirian ke sejumlah Puskesmas, Bidan, Rumahsakit, bahkan ke tokoh-tokoh warga.

"Kami melakukan pencarian secara tertutup, dan mencoba mendengarkan suara-suara dari masyarakat. Termasuk pengecekan ke Puskesmas serta Bidan untuk mencari tahu masyarakat yang baru saja melahirkan. Sejauh ini belum ada informasi," imbuhnya.

Namun demikian, Kapolsek Trowulan menyatakan, pihaknya sudah mengantongi hasil visum mayat yang keluarkan pihak rumahsakit. Dari hasil visum itu, diketahui mayat bayi itu berjenis kelamin perempuan. Sementara, mayi itu dugaan kuat sengaja dibunuh oleh orang tuanya.

"Hasil visum, janin bayi yang dibuang berusia 5 bulan. Usia itu sesuai dengan level panjang janin yakni 22,25 cm. Untuk proses kelahiran, bukan keguguran tapi cara mengeluarkan dengan cara dipaksa atau aborsi," pungkas Suhartono.

Diberitakan sebelumnya, ketenangan warga Dusun Kemasan, Desa Sentono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto mendadak terusik. Warga dikagekan dengan penemuan sosok mayat bayi, sekira pukul 16.30 WIB, Jumat (27/9/2019).

Mayat bayi tersebut ditemukan di ladang jagung milik Anshori, warga Dusun Kemasan, Desa Sentono. Ketika itu, Anshori yang kesehariannya menjadi petani ini, bermaksud untuk mengairi tanaman miliknya yang hanya berjarak 500 meter dari pemukiman penduduk.

Saat ditemukan, mayat bayi itu berada dalam kantong plastik hitam. Mayat bayi itu juga dibungkus kain kafan. Disekitar plastik, juga ditemukan taburan bunga layaknya di lokasi pemakaman. Belum diketahui, siapa orang tua pembuang mayat bayi tersebut.