Inilah Tempat Ngopi Favorit Baru di Pusat Kota Surabaya

Selasa, 01 Oktober 2019 - 15:59 WIB
Inilah Tempat Ngopi Favorit Baru di Pusat Kota Surabaya
Grand opening TGC Coffee Basra, Selasa (1/10/2019). TGC Coffee Basra dibangun di lahan seluas 600 meter persegi, dua lantai dengan desain dan ikon bernuansa Jepang. Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Kopi telah menjadi minuman favorit banyak orang dari berbagai kalangan. Tak hanya itu, kopi juga minuman lintas usia, mulai dari anak muda hingga orang tua menggemarinya.

Minuman kopi juga bukan hanya didominasi laki-laki, karena kini banyak kaum perempuan yang menyukainya.

Di Indonesia sendiri karena banyaknya penikmat minuman ini membuat orang tertarik berbisnis coffee shop atau kedai kopi. Salah satunya adalah TGC Coffee. Setelah membuka gerai di kawasan Loops Surabaya Barat, dan di Bali, TGC Coffee secara resmi membuka gerai ketiganya di pusat Kota Surabaya, tepatnya di Jalan Basuki Rahmat.

Daniel Ko, owner TGC Coffee Roastery and Retailer mengatakan, dihadirkannya gerai baru di Jalan Basuki Rahmat (Basra) yang merupakan kawasan pusat bisnis Surabaya ini guna memenuhi permintaan para pelanggannya yang menginginkan agar TGC Coffee hadir di pusat kota Surabaya.

"Mereka kebanyakan para profesional, karyawan, atau bahkan mahasiswa yang sudah mengetahui rasa produk TGC Coffee namun tak mau harus ke Surabaya Barat. Makanya kami ingin mendekatkan diri ke pelanggan," jelas Daniel di sela Grand Opening TGC Coffee Basra, Selasa (1/10/2019).

TGC Coffee Basra dibangun di lahan seluas 600 meter persegi. Dua lantai dengan desain dan ikon bernuansa Jepang. Memiliki kapasitas 100 tempat duduk, gerai ini juga menyiapkan VIP room berkapasitas sekitar 20 kursi yang bisa dimanfaatkan untuk meeting, arisan, dan sebagainya dengan ruang yang nyaman dan Instagramable.

Selain lokasinya yang cozy, ada hal lain yang membuat TGC Coffee Shop menjadi jujugan banyak orang. Yakni bahan dan seduhan kopinya yang spesial. "Banyak yang datang ke sini yang awalnya tak suka kopi atau yang sebelumnya minum kopi bikin perut kembung dan sebagainya. Begitu saya minta mencoba minum kopi di sini, rata-rata keesokan harinya balik lagi ke sini dan ketagihan karena keluhan yang selama ini mereka rasakan tak terjadi," ulas Daniel.

Dikatakannya, TGC Coffee memang menghadirkan konsep cafe manual brew dimana pengunjung bisa langsung melihat bahkan melakukan sendiri proses seduhnya. Pembeli juga dapat memilih seduh manual dengan berbagai metode atau seduh dengan mesin Black Eagle.

Daniel Ko mengisahkan, TGC muncul dengan tekad keberanian. Sekitar 4-5 tahun lalu dia membuka kedai kecil di PTC Mall Surabaya. Tenan kecil itu mendisplay pernik-pernik alat seduh kopi manual, dan tentu saja biji-biji kopi yang sudah di roasting. Mulai biji kopi dalam negeri hingga biji kopi yang diperoleh dari impor.

"Banyak suka dukanya. Suka duka seperti ini menurut saya adalah bagian dari hobi. Ya sudah, jalani saja wong saya awalnya sudah "salah pergaulan" maka ketika ada suka duka, nyemplung saja sekalian ke bisnis "dunia hitam" ini," kenang Daniel.

Animo masyarakat yang luar biasa terhadap kopi membuat TGC begitu cepat melesat dan membesar. Karena begitu besarnya animo pembeli, Daniel memutuskan untuk membuka gerai yang representatif di Loop di Kompleks Graha Family Surabaya. Dan ternyata gerai ini mampu menyedot banyak penikmat kopi bukan saja dari Surabaya, namun juga Jakarta, Bali, dan sejumlah kota lain di Tanah AIr.

Daniel punya satu kunci, di dunia kopi, grinder memegang peranan sangat penting saat melakukan brewing kopi. Ibaratnya, kalau manusia akselerasi pergerakannya sangat tergantung dengan jantung, maka grinder dalam kopi adalah nyawa dalam penyeduhan.

"Salah memilih grinder, maka siap-siaplah kopi seduhan Anda gagal total. Bukan apa-apa, presisi biji kopi yang sudah dihaluskan dengan ukuran tertentu sangat menentukan citarasa kopi. Maka jangan heran kalau ada pelaku kopi yang berburu grinder meski harganya selangit," ujar lelaki yang juga memiliki bisnis mantap dalam dunia ikan Koi ini.

Dalam perkembangannya, TGC Coffee tak hanya menyajikan beragam jenis kopi dan minuman, namun menawarkan berbagai makanan, baik tradisional maupun western. Namun dengan inovasi dan cita rasa yang tak ditemui di tempat lain. Seperti nasi bebek spesial, ada burger pecel, burger rendang, nasi goreng, beragam pilihan makanan ringan, dan sebagainya.

Tak hanya sajian menu, Daniel juga memperlakukan pembeli seperti keluarga. Jangan heran kalau saat datang ke TGC Coffee selalu disapa Daniel dan diajak ngobrol. Ini yang membuat pembeli kerasan dan selalu ketagihan untuk datang.

Soal pilihan produk, TGC Coffee Shop menghadirkan lebih dari 70 varian bean coffee dimana 100 persen jenis Arabika. Ada kopi asli Indonesia, seperti Toraja, Mandheling, Gayo, Bali, Java, Preanger, Lintong, hingga Luwak. "Sedang kopi impor, diantaranya Honduras, Tanzania, Guatemala, Colombia, Brazil, Ethiopia, hingga Gesha coffee," pungkas Daniel.

Semetara itu, Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jatim mencatat, pertumbuhan sektor usaha kafe dan restoran di Jatim tumbuh hingga lebih dari 20 persen sepanjang tahun 2018. Ini sejalan dengan adanya perubahan gaya hidup masyarakat modern yang menjadikan kegiatan makan dan minum tidak hanya sekedar untuk mengisi perut, tapi gaya hidup. Tahun ini, pertumbuhan bisnis tersebut juga akan tumbuh di angka yang sama. "Sekarang anak muda budayanya nongkrong di kafe. Dan bisnis ini potensial," kata Ketua Apkrindo Jatim Tjahjono Haryono.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1959 seconds (0.1#10.140)