Peringati Hari Batik, Pertamina Bangun IPAL Batik di Cepu

Rabu, 02 Oktober 2019 - 18:53 WIB
Peringati Hari Batik, Pertamina Bangun IPAL Batik di Cepu
Pembatik Krajan Cepu, saat mendapatkan pelatihan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dari PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field. Foto/Ist.
A A A
CEPU - PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field mengembangkan batik ramah lingkungan dalam bentuk pemberian bantuan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) batik.

Bantuan ini diberikan kepada Pengrajin Batik Pratiwi Krajan di Kelurahan Ngelo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pemberian bantuan IPAL pada salah satu binaan Pertamina EP itu sebagai bagian dari peringatan Hari Batik Nasional.

IPAL tersebut nantinya akan dibangun di Kelompok Batik Manggar di Desa Sumber Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora. IPAL merupakan strategi dan sistem yang dirancang untuk mengatasi isu kesehatan, produksi bersih, dan ramah lingkungan.

Daya tampung IPAL untuk limbah cair sebanyak 20 meter kubik atau setara dengan 400 potong kain batik. Sistem pengolahan limbah mencakup ilmu Kimia, Biologi dan Fisika menggunakan biofilter dan arang.

"Dimana air limbah yang dibuang ke lingkungan, mengikuti Permen KLHK nomor 5 tahun 2014 tentang ketentuan baku mutu air limbah industri tekstil," kata Cepu Field Manager Afwan Daroni, Rabu (2/10/2019).

Selain bangunan fisik IPAL, Cepu Field juga memberikan pelatihan pengoperasiannya serta pengolahan daur ulang malam bekas. Pelatihan ini bekerjasama dengan Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta.

Setidaknya, ada 20 orang peserta dari tiga kelompok pengrajin binaan Pertamina mengikuti pelatihan tersebut. Diantaranya dari Kelurahan Ngelo Kecamatan Cepu, Desa Sumber Kecamatan Kradenan dan Desa Nglebur Kecamatan Jiken.

"Kita targetkan penggunaan daur ulang malam sampai 98 persen. Sehingga mendapatkan sertifikat industri hijau. Nantinya bisa menjadi batik ramah lingkungan," ujarnya.

Peringati Hari Batik, Pertamina Bangun IPAL Batik di Cepu


Ketua Kelompok Batik Pratiwi Krajan, Pancasunu Puspitosari merasa sangat bersyukur dengan bantuan dari program Corporate Social and Responsibility (CSR) Pertamina EP Asset 4 Cepu Field.

"Saya sangat berterima kasih sekali dengan bantuan dari CSR ini. Karena sangat bermanfaat untuk kebutuhan industri batik rumahan," ungkapnya, di sela-sela pelatihan.

Selama ini, lanjut dia, sudah ada bak limbah sederhana. Namun dengan berjalannya waktu, kualitas baku mutu air untuk dibuang ke lingkungan sudah mulai menurun seiring dengan banyaknya jumlah batik yang diproduksi.

"Dengan dukungan tersebut, kami merasa tak canggung lagi kepada lingkungan masyarakat, terutama persoalan limbah. Justru kami bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa batik yang diproduksi sudah ramah lingkungan," terangnya.

Sebelumya di tahun 2017 kelompok Batik Pratiwi Krajan sudah mendapatkan pelatihan Clean production. Ini meliputi kesehatan dan keselamatan kerja pengrajin batik, penghematan air, energi (menggunakan kompor listrik), dan penghematan bahan baku. Sehingga diharapkan pelestarian budaya batik ini tetap memperhatikan lingkungan.

"IPAL yang kami bangun tersebut sudah sesuai dengan standar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ini bisa menjadi percontohan IPAL Batik di Wilayah Kabupaten Blora," pungkas Afwan.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0248 seconds (0.1#10.140)