DPRD Jatim Dorong Pemprov Tingkatkan Ekspor Kopi

Jum'at, 04 Oktober 2019 - 17:45 WIB
DPRD Jatim Dorong Pemprov Tingkatkan Ekspor Kopi
DPRD Jawa Timur (Jatim) mendorong agar Pemprov Jatim meningkatkan ekspor kopi ke Taiwan. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
SURABAYA - DPRD Jawa Timur (Jatim) mendorong agar Pemprov Jatim meningkatkan ekspor kopi ke Taiwan. Sebab, permintaan kopi di negara beribukota Taipei itu sangat tinggi.

Tingginya permintaan kopi itu berpeluang besar dalam meningkatkan ekspor kopi asal Jatim dan tentunya akan menambah kesejahteraan petani kopi di Jatim.

Anggota DPRD Jatim, Eko Prasetyo Wahyudiarto, meminta Pemprov Jatim, khususnya Dinas Perkebunan (Disbun) Jatim bersama pihak-pihak terkait membaca peluang tersebut.

Sebenarnya, kata dia, kopi asal Jatim di Taiwan sudah membanjiri di negara tersebut. Sampai-sampai sejumlah pengusaha kopi di Taiwan datang langsung ke Jatim untuk menjajaki kerja sama. “Kami ingin ekspo kopi ke Taiwan ditingkatkan. Jika nilai ekspor meningkat akan menambah pundi-pundi APBD Jatim di sektor perdagangan," kata dia, Jumat (4/10/2019).

Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor-Impor (GPEI) Jatim, Isdarmawan Asrikan, menyebut, Taiwan ingin meningkatkan permintaan kopi asal Jatim karena prospek pasar kopi di Taiwan cukup tinggi.

Peningkatan ekspor bagi Jatim, kata Isdarmawan, sangat diperlukan. Sebab total nilai ekspor Jatim turun dari USD300 juta pada 2018 menjadi sekitar USD280 juta dolar pada 2019.

"Berdasarkan catatan kami, total ekspor kopi dan teh ke Taiwan masih sangat kecil. Yakni, sekitar 3% dari total ekspor sejumlah komoditas Jatim," kata dia.

Sementara itu, Pengamat Kopi Setiawan Subekti mengatakan, saat ini negara-negara yang menjadi pangsa pasar baru kopi dunia di antaranya, China dan Rusia. China yang sebelumnya dikenal dengan produk tehnya dan Rusia juga dikenal dengan Vodka, perlahan beralih ke kopi, terutama generasi mudanya.

"Saat ini, kafe-kafe di Rusia sudah banyak yang menyajikan kopi. Saya kira ini potensi yang harus digarap serius," kata dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8298 seconds (0.1#10.140)