Kemarau Panjang, Ribuan Warga Jatim Gelar Shalat Istisqa

Minggu, 06 Oktober 2019 - 17:22 WIB
Kemarau Panjang, Ribuan Warga Jatim Gelar Shalat Istisqa
Ribuan warga menggelar Shalat Istisqa atau shalat minta hujan di Lapangan Mapolda Jatim. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur (Jatim) bersama ribuan warga menggelar Shalat Istisqa atau shalat minta hujan di Lapangan Mapolda Jatim.

Shalat Istisqa yang didahului doa bersama tersebut, digelar menyusul kemarau berkepanjangan yang melanda sejumlah wilayah di Jatim, dan daerah lain di Indonesia.

Hadir dalam shalat istisqa yakni Kapolda Jatim, Irjen Pol, Luki Hermawan, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Wisnoe Prasetja Boedi dan Ketua DPRD Provinsi Jatim Kusnadi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, mahasiswa, pelajar serta organisasi kemasyarakatan.

Shalat Istisqa dipimpin oleh Ketua MUI KH. Abdusshomad Buchori. Sementara istighosah dipimpin oleh ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar.

"Melalui do'a bersama, istighosah serta shalat Istisqa, kami mohon kepada Allah SWT untuk menurunkan hujan yang berkah. Agar kebakaran hutan lahan dan kekeringan akibat musim kemarau panjang yang melanda sejumlah daerah di Indonesia segera berakhir serta bangsa Indonesia aman damai," ungkap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah mengatakan, sekitar 24 kabupaten dan kota di Jatim, dilanda kekeringan. Akibatnya, selain warga kesulitan memperoleh air bersih juga mempengaruhi hasil produksi pertanian. Untuk mengatasi kekeringan tersebut, lanjut Khofifah, pihaknya terus berupaya melakukan droping air bersih bagi masyarakat terdampak kekeringan.

"Hingga saat ini, kami masih lakukan droping air bersih pada masyarakat yang membutuhkan air bersih. Semoga hujan yang turun membawa keberkahan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan air. Hasil pertanian, perkebunan, perikanan semuanya melimpah ruah," kata Khofifah.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat di Jatim untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan, guyub rukun. "Gesekan sekecil apapun yang terjadi di tengah masyarakat hendaknya diselesaikan dengan cara duduk bersama dan tabayyun (klarifikasi)," tandasnya.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, kegiatan ini digelar untuk memohon kepada Tuhan agar Jatim khususnya dan bangsa Indonesia umumnya selalu diberikan kedamaian.

"Ini menjadi bagian kebersamaan kita bersama-sama masyarakat, alim ulama bahkan para siswa mahasiswa untuk tetap berkomitmen Jogo Jawa Timur untuk Indonesia Maju," katanya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.2811 seconds (0.1#10.140)