Surabaya Minim Pengusaha Muda, HIPMI Dorong Mahasiswa Wirausaha

SURABAYA - Jumlah pebisnis milenial di Kota Pahlawan, belakangan meningkat cukup signifikan. Pada lima tahun lalu, hanya tumbuh 1,7 persen dari total jumlah penduduk.

Dalam empat tahun terakhir, pertumbuhannya menjadi 3,9 persen dari jumlah penduduk. Namun, pertumbuhan itu masih kecil bila dibanding dengan negara maju. Dimana jumlah pengusaha mudanya di atas 4 persen.

Ketua Umum BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Surabaya, Muhammad Luthfi menyatakan, pihaknya akan gencar melakukan pendekatan ke kampus-kampus untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa. Ini sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah pengusaha baru.

"Kami ada program HIPMI Perguruan Tinggi (Hipmi PT). Program ini bertujuan mencetak pengusaha muda daru kalangan mahasiswa. Supaya mereka lebih kreatif. Sehingga bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi ke depan," terangnya, Selasa (8/10/2019).

Menurutnya, sejauh ini, tren pertumbuhan pengusaha muda di Surabaya banyak bergerak di bidang kuliner, fesyen, travel dan industri kreatif. Diharapkan, pengusaha muda yang tumbuh ke depan bisa menghadirkan produk dan jasa berbagai bidang yang lebih inovatif.

Program HIPMI PT tersebut merupakan program pembekalan dan berbagi ilmu bagaimana proses menjalankan bisnis, dan bagaimana memilih jenis usaha. "Program ini juga menyiapkan bantuan permodalan dengan sistem crowd funding," katanya.

Hingga saat ini, BPC HIPMI Kota Surabaya, telah menggandeng 12 kampus di Kota Surabaya. Di antaranya, Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), STIE Mahardika, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Islam Negeri (UNI) Sunan Ampel, Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), Universitas Sunan Giri (Unsuri), dan Universitas Ciputra (UC).

"Kami akan terus menjalin kerja sama dengan kampus-kampus lain di Surabaya untuk menularkan jiwa kewirausahaan," pungkas Luthfi.