Krisis Air, Sehari 5 Kecamatan di Blitar Selatan Dipasok Air

BLITAR - Setiap hari sebanyak 24 ribu-36 ribu liter air bersih digelontorkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, ke kawasan Blitar selatan.

(Baca juga: Warga Desa di Ngawi Kekeringan Yonarmed 12 Bergerak Salurkan Air )

Akibat mengeringnya sumur dan mata air, sebagian warga di lima kecamatan, dan 11 desa mengalami kekurangan air bersih. Kelima kecamatan itu adalah Wates, Wonotirto, Pangungrejo dan Binangun.

Menurut Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Heru Irawan pemberian bantuan air bersih diutamakan kepada warga yang kurang mampu. "Meski kita bagi merata, prioritas tetap diutamakan kepada warga yang kurang mampu," ujarnya.

BPBD telah menyiagakan dua unit mobil tangki dengan kapasitas masing masing enam ribu liter. Sejak adanya laporan krisis air bersih, dua kendaraan roda empat itu bolak-balik ke kawasan Blitar selatan. "Dalam sehari dua unit mobil tangki itu bisa melakukan pengiriman 2-4 kali," terang Heru.

Selain mengandalkan bantuan BPBD, warga Blitar selatan memenuhi kebutuhannya dengan membeli air yang dijajakan pedagang. Sebab sejak empat bulan lalu sumur dan mata air sudah mengering. Seperti dikeluhkan Winarsih warga Desa Kalitengah, Kecamatan Panggungrejo.

Sebelum menerima droping dari pemerintah Winarsih mengaku membeli air bersih seharga Rp60 ribu untuk kebutuhan mandi dan mencuci selama seminggu. "Kalau untuk masak dan minum, kami menggunakan air mineral isi ulang. Keadaan ini berlangsung sejak bulan Juli," keluhnya.

Senin (7/10/2019) kemarin, sebagian besar warga Desa Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo, menggelar salat istisqa' (minta hujan). Ibadah meminta turunnya air hujan itu dihadiri Bupati Blitar, Rijanto, dan sejumlah kepala OPD.

Rijanto berharap hujan segera turun. "Kami berharap hujan segera turun. Dan selama krisis masih berlangsung kami akan terus memberikan bantuan air bersih," katanya.