Jokowi-Hsien Loong Sepakat Perpanjang Kerja Sama Keuangan

Rabu, 09 Oktober 2019 - 07:25 WIB
Jokowi-Hsien Loong Sepakat Perpanjang Kerja Sama Keuangan
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong sepakat untuk memperpanjang kerja sama keuangan bilateral Indonesia dan Malaysia.

Kerja sama dilakukan antara antara Bank Indonesia (BI) dan Monetary Authority of Singapore (MAS). Kesepakatan ini dilakukan pada saat Leaders Retreat antara Pemerintah RI dan Singapura di Singapura, Selasa (8/10/2019).

Kedua kepala negara mengharapkan agar BI dan MAS dapat segera menindaklanjuti kesepakatan tersebut dan memastikan agar kerja sama keuangan antara BI dan MAS dimaksud dapat diperpanjang 1 tahun ke depan sebelum berakhirnya perjanjian.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, kerja sama keuangan yang dimiliki antara BI dan MAS adalah kerja sama Local Currency Bilateral Swap Arrangement (LCBSA) dan kerja sama Bilateral Repo Line (BRL).

"Kerja sama yang masing-masing ditandatangani pada 5 November 2018 dengan masa berlaku 1 tahun. Dengan demikian, kerja sama LCBSA dan BRL tersebut akan berakhir pada 5 November 2019," ujar Perry di Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Dia menjelaskan, kerja sama LCBSA memungkinkan dilakukannya pertukaran mata uang lokal antara kedua bank sentral dengan total nilai mencapai ekuivalen USD7 miliar (9,5 miliar dolar Singapura atau setara Rp100 triliun). Sedangkan kerja sama BRL antara BI dengan MAS senilai USD3 miliar merupakan kerja sama repo bilateral yang dilakukan dalam rangka memperdalam kerja sama moneter di kawasan.

Kerja sama LCBSA dan BRL antara BI dan MAS tersebut merupakan realisasi dari komitmen kedua kepala negara untuk memperkuat kerja sama keuangan antara Indonesia dan Singapura dalam rangka mendukung stabilitas moneter, dan pendalaman pasar keuangan.

"Penguatan kerja sama antar negara yang terus diperkuat Indonesia diharapkan dapat mendukung ketahanan ekonomi bangsa," jelas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9597 seconds (0.1#10.140)