Sabtu Tetap Masuk, Kunci Surabaya Tingkatkan Koordinasi ASN

Kamis, 10 Oktober 2019 - 17:27 WIB
Sabtu Tetap Masuk, Kunci Surabaya Tingkatkan Koordinasi ASN
Bupati Kabupaten Pulang Pisau Edy Pratowo bertemu Risma dalam rangka mempelajari e-Performance. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Penerapan e-Performance Kota Surabaya menjadi contoh bagi pemerintah Kabupaten Pulau Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Mereka ingin menekuni peningkatan kinerja dan tunjangan kinerja (tukin) di lingkungan Pemkot Surabaya.

Bupati Kabupaten Pulang Pisau, Edy Pratowo mengatakan, pihaknya ingin mempelajari penerapan tukin yang sudah dijalankan oleh Pemkot Surabaya. Upaya ini dilakukan untuk menjawab kebijakan pemerintah pusat terkait tukin kepada Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Jadi, selain dari tunjangan, kami akan meningkatkan kinerja. Kemungkinan besar tahun 2020 kami akan menerapkan itu," kata Edy ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Kamis (10/10/2019).

Tak hanya mempelajari penerapan e-Performace, Edy menjelaskan, tujuan lainnya berkunjung ke pemerintah kota adalah untuk memperlajari masalah perizinan, pariwisata dan pengelolaan UMKM kota Surabaya yang pemasarannya bisa menembus mancanegara.

“Kalau kami punya potensi sumber daya alam rotan kerajinan. Sebagai kabupaten pemekaran yang baru berusia 17 tahun, kami ingin cepat mendorong UMKM supaya bisa dirasakan manfaatnya dan kesejahteraan pembangunan untuk masyarakat,” kata dia.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan, dalam menghadapi persaingan global, di pemkot setiap hari Sabtu para pegawainya tidak libur kerja. Menurut dia, hari Sabtu justru merupakan hari efektif untuk saling bertemu.

“Biasanya justru kami bisa bertemu itu di hari Sabtu, karena hari biasa sudah sulit untuk ketemu. Kami (para stafnya) bisa ngobrol dan membahas banyak program di hari itu,” kata Risma.

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini mengaku, setiap hari dirinya tidak melakukan pemantauan terhadap para pegawainya. Sebab, dia sudah menyiapkan teknologi e-perfomance,suatu aplikasi yang berfungsi untuk mengisi kegiatan para pegawai setiap hari. Penerapan tehnologi ini sekaligus sebagai alat pemantauan untuk merekam kinerja pegawai.

“Terus terang saya tidak mantau tiap hari karena semua itu sudah terekam dari e-perfomance. Kalau mereka bohong akan ketahuan, karena sudah saya koneksikan dengan absen dan capaian kinerja mereka itu sendiri. Jadi, akan ketahuan kalau berbohong,” jelas dia.

Risma mengungkapkan, apabila ada pegawai yang absen pulang malam namun tidak mengisi kegiatannya selama lembur, akan terlihat bahwa selama pulang malam tidak ada yang dikerjakan.

Dia menegaskan setiap hari e-perfomance tersebut wajib diisi oleh semua pegawai PNS karena akan berpengaruh pada angka pendapatan mereka.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2078 seconds (0.1#10.140)