Dorong Swasembada Protein Hewani, Jatim Siap Kirim Inseminator ke Provinsi Lain

Jum'at, 11 Oktober 2019 - 07:10 WIB
Dorong Swasembada Protein Hewani, Jatim Siap Kirim Inseminator ke Provinsi Lain
Jatim siap mengirim inseminator ke provinsi lain guna mendorong swasembada protein hewani.Foto/dok
A A A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) siap membantu provinsi lain dalam menyukseskan target pemerintah mewujudkan swasembada protein hewani.

Salah satu program yang tengah digalakkan pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) yaitu Program Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting) yang merupakan program untuk meningkatkan populasi ternak melalui kawin suntik.

"Jumlah inseminator dan pemeriksa kebuntingan di Indonesia masih terbatas. Sementara di Jawa Timur, tenaga kami cukup berlebih. Kami siap memberi dukungan kepada provinsi lain yang membutuhkan," ungkap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat Rapat Evaluasi dan Peningkatan Kapasitas SDM bersama Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di Surabaya.

Inseminator adalah petugas yang melaksanakan inseminasi buatan dengan menyuntikkan semen beku atau sperma ternak ke tubuh sapi betina. Inseminator berperan penting karena merupakan aktor utama dalam melakukan aktivitas inseminasi.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga memperoleh penghargaan dari Kementerian Pertanian sebagai Pembina Upsus Siwab Tingkat Provinsi dengan Aseptor Terbanyak se-Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

Dengan angka kelahiran sapi mencapai 1.396.116 ekor per tahun melampaui target nasional pada angka 1,3 juta ekor, Mentan Andi Amran menyebut Jatim sebagai Role Model Upsus Siwab bagi wilayah lain di Indonesia.

Khofifah memaparkan, jumlah inseminator di Jatim sendiri mencapai 1.438 orang. Sebanyak 1.295 orang atau sekitar 90 persen diantaranya telah mengantongi sertifikat kompetensi profesi dari lembaga sertifikasi profesi.

Sementara jumlah Petugas Pemeriksa Kebuntingan (PKB) dan Asisten Teknik Reproduksi (ATR) masing-masing berjumlah 1.051 orang dan 600 orang. "Jatim siap menjadi role model bagi peningkatan jumlah populasi sapi di Indonesia," ujarnya.

Khofifah mengatakan, sebagai tulang punggung nasional dalam percepatan peningkatan populasi sapi, Jatim sendiri ditargetkan dapat melakukan Inseminasi Buatan (Kawin Suntik) sebanyak 1.3 juta ekor (43 persen dari target kawin suntik nasional) dan diikuti terjadinya kelahiran 1 juta ekor (52 persen dari target kawin suntik nasional).

"Kami ingin Jatim bisa terus menjadi wilayah penghasil sapi-sapi berkualitas. Karenanya, kami secara konsisten memperhatikan dan mendorong usaha peternakan rakyat," tuturnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.9033 seconds (0.1#10.140)