DPRD Gresik Minta Dinsos Serius Tangani Penderita Gangguan Jiwa

Minggu, 13 Oktober 2019 - 11:50 WIB
DPRD Gresik Minta Dinsos Serius Tangani Penderita Gangguan Jiwa
Ketua DPRD Gresik Gus Yani (kopiah berbatik, red) ditemani Neng Wafiroh Ma’sum anggota FKB, berailaturahim ke keluarga korban di Madu Mulyorejo, Dukun, Sabtu (12/10/2019). Foto/SINDOnews/ashadi ik
A A A
GRESIK - Ketua DPRD Gresik Fandi Ahmad Yani prihatin dengan dua pembunuhan di Desa Madu Mulyorejo, Dukun, Gresik. Dia pun meminta Dinas Sosial (Dinsos) Gresik serius menanganinya.

“Saya khawatir tidak hanya terjadi di Madu Mulyorejo, tapi desa lainnya juga. Karena, mereka tidak ditangani secara serius,” ujarnya usai mengunjungi keluarga korban, Sabtu petang (12/10/2019).

Apalagi, dia mendapat info dari perangkat Desa Madu Mulyorejo, ada dua warga dengan gangguan jiwa. Satu perempuan dan satu laki-laki. “Yang perempuan ini yang perilakunya miris. Setiap melihat kucing, dipegang dan dipotong denga silet,” ungkap pria yang kerap disapa Gus Yani itu.

Perilaku seperti ini membuat warga ketakutan. Pihak keluarga pun memasungnya di rumah. Ini dilakukan karena keluarga tidak memiliki biaya untuk berobat ke RS Jiwa Menur, Surabaya.

Dalam kesempatan itu, Gus Yani juga menambahkan, bila rata-rata penderita ganguan jiwa dari keluarga kurang mampu. Jangakan biaya berobat, biaya hidup sehari-hari saja kurang. “Pada posisi ini pemerintah harus hadir. Tidak bisa dibiarkan. Minimal biaya berobat ditanggung pemerintah,” katanya.

Atas adasar itulah, Gus Yani akan minta Komisi IV DPRD Gresik untuk berkomunikasi dengan Dinsos. Membicarakan solusi yang baik untuk mengatasinya. “Tidak bisa masalah warga dengan ganguan jiwa dibiarkan. Dinsos Gresik harus menanganinya,” pungkas Gus Yani.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6561 seconds (0.1#10.140)