Aplikasi BAR, Solusi Bagi UMKM Atasi Masalah Keuangan

Minggu, 13 Oktober 2019 - 12:59 WIB
Aplikasi BAR, Solusi Bagi UMKM Atasi Masalah Keuangan
Mahasiswa Universitas Airlangga di Banyuwangi menciptakan aplikasi BAR untuk dipakai UMKM.
A A A
SURABAYA - Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kerap kesulitan dalam mengatur masalah keuangan. Aplikasi BAR atau Banyuwangi Accounting Retailer bisa menjadi salah satu solusi.

Aplikasi ciptaan mahasiswa Universitas Airlangga di Banyuwangi ini merupakan sebuah software yang bisa digunakan sebagai solusi bagi pola pengaturan keuangan bagi pelaku UMKM.

BAR diciptakan karena permasalahan UMKM menengah ke bawah yang sulit berkembang. Ketidakjelasan keuangan menjadi alasan utamanya. "Bahkan, untuk membuat laporan keuangan mereka sulit, dan jika dicatat manual dengan kertas biasanya kurang jelas," kata Ahmad Ridoi Yuda Prayogi, salah satu perwakilan tim aplikasi BAR, Minggu (13/10/2019).

Proses pembentukan aplikasi tersebut, lanjutnya, diawali dengan observasi dan analisis kondisi lingkungan beberapa retail yang ada di Banyuwangi. Observasi dilakukan dengan mengambil sampel di tiga wilayah dengan masing-masing 10 retail untuk diwawancarai terkait permasalahan keuangan.

Setelah itu, ia dan tim mengadakan workshop dan interpretasi hasil terkait permasalahan yang ada, potensi, dan inovasi program. “Setelah tercetus aplikasi tersebut, dilanjutkan pembuatan konten dan design aplikasi, dilakukan uji coba pada 10 toko yang telah mengenal teknologi," ucapnya.

Setelah sosialisasi pengenalan pada UMKM Banyuwangi yang dinaungi oleh asosiasi bernama AKRAB, diadakan registrasi untuk mendapatkan username serta password untuk login.

Yuda menjelaskan, peluang pasar aplikasi itu di Banyuwangi, masih belum ada. Namun secara nasional, telah ada bank negeri yang memiliki aplikasi sejenis dengan harus meminjam modal kepada bank terlebih dahulu. Sedangkan, untuk pemakaian aplikasi BAR tersebut tidak berbayar dan memiliki banyak keunggulan.

“Konten lebih mudah dipahami oleh para retail menengah ke bawah, memiliki fitur room chat dan video tutorial seputar cara penggunaan serta pemasaran produk UMKM," ungkapnya.

Room chat sendiri dipakai untuk mengontrol harga barang. Sehingga para retail akan menggunakan wadah tersebut untuk saling berbagi informasi terkait harga terbaru yang akan mempengaruhi penjualan produk itu sendiri.

Yuda juga mengatakan, aplikasi tersebut digunakan untuk membuat laporan keuangan dengan mudah yang akan digunakan oleh retail yang notabene tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam membuat laporan keuangan dengan baik.

“Harapan ke depan dengan digunakannya aplikasi ini di masyarakat dapat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk membuat laporan keuangan lebih transparan. Sehingga adanya laporan keuangan yang jelas, nantinya akan mengundang para investor untuk bekerjasama,” jelasnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.2409 seconds (0.1#10.140)