Aset Bank Wakaf Mikro di Jatim Capai Rp50,5 Miliar

Minggu, 13 Oktober 2019 - 14:13 WIB
Aset Bank Wakaf Mikro di Jatim Capai Rp50,5 Miliar
Hingga triwulan III 2019, total aset Bank Wakaf Mikro di Jatim sebesar Rp50,5 miliar. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
SIDOARJO - Mengacu pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional (KR) 4 Jawa Timur (Jatim), hingga triwulan III 2019, total aset Bank Wakaf Mikro di Jatim sebesar Rp50,5 miliar.

Kemudian, jumlah pembiayaan Rp4 miliar dan 3.258 nasabah. Hal ini diikuti dengan imbal hasil rendah yaitu 3% per tahun.

Saat ini, terdapat 15 Bank Wakaf Mikro atau Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang beroperasi di beberapa pondok pesantren (ponpes) di Jatim. Bank ini didirikan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat miskin di sekitar ponpes dan mengurangi ketergantungan masyarakat pada rentenir.

Ke-15 Bank Wakaf Mikro itu tersebar di beberapa wilayah. Diantaranya di Pesantren As Salafi Al Fithrah Kedinding Surabaya, Pesantren Hidayatullah Trenggalek, Pesantren Al Amin dan Lirboyo Kediri, Pesantren Mamba’ul Ma’arif, Tebuireng dan Bahrul Ulum di Jombang, Pimpinan Daerah Aisyiyah Tuban, Pesantren Mamba’ul Hikam Mantenan Blitar, Pesantren An Nur 2 Malang, Pesantren Al Falah dan Al Azhar Jember, Pesantren Minhajut Thullab Banyuwangi serta Pesantren Al Amien dan Al Karimiyah Sumenep.

Kepala OJK KR 4 Jatim, Heru Cahyono, mengatakan, Bank Wakaf Mikro adalah upaya mengatasi ketimpangan dan kemiskinan serta pemberdayaan ekonomi umat. Bank ini juga untuk memaksimalkan fungsi strategis pesantren.

Menurut dia, sasaran nasabah Bank Wakaf Mikro adalah masyarakat miskin yang mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup memiliki usaha produktif dan berkomitmen mengikuti program pemberdayaan. "Tujuan inklusi keuangan adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan kemudahan akses modal," kata dia, Minggu (13/10/2019).

Heru mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya yang masif untuk meningkatkan inklusi keuangan di Jatim. Upaya tersebut berupa pendirian Bank Wakaf Mikro, perluasan Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) dan peningkatan pemberdayaan UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Di Jatim penyaluran KUR mencapai Rp17,9 triliun. Angka itu merupakan peringkat kedua terbesar dalam penyaluran KUR secara nasional dengan NPL (kredit macet) hanya sebesar 0,02%," kata dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4587 seconds (0.1#10.140)