Strategi BPJS Ketenagakerjaan Jatim Kejar Target Iuran Rp6,5 Triliun

Selasa, 15 Oktober 2019 - 10:16 WIB
Strategi BPJS Ketenagakerjaan Jatim Kejar Target Iuran Rp6,5 Triliun
Deputy Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur, Dodo Suharto (tengah), bersama sejumlah asisten usai memaparkan kinerja dalam acara Media Gathering, di Batu, Senin (14/10/2019). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
BATU - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur akan melakukan company visit atau kunjungan ke sejumlah perusahaan-perusahaan besar dan menengah.

Perusahaan yang akan dikunjungi yakni perusahaan yang hingga kini masih menjadi Perusahaan Daftar Sebagian (PDS) tenaga kerjanya.

Deputy Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur, Dodo Suharto mengungkapkan, kunjungan perusahaan tersebut untuk mengejar capaian target sampai akhir tahun 2019 sebesar Rp 6,5 triliun. Sedangkan pendapatan iuran hingga 30 September 2019 masih diangka Rp 4,4 triliun.

"Pencapaian saat ini Rp 4,4 triliun. Sedangkan target kita Rp 6,5 triliun sampai akhir tahun ini,"katanya disela-sela Media Gathering Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur bertajuk membangun sinergitas bersama media guna pencapaian target aggressive growth tahun 2019, di Batu, Senin (14/10/2019) malam.

Menurut Dodo, startegi tersebut jauh lebih efektif dan efisien untuk mengejar di tiga bulan terakhir menjelang akhir 2019 ini. Karena terbukti dengan kunjungan perusahaan menengah dan besar efektifitasnya delapan kali lipat daripada mencari perusahaan baru.

"Jadi dengan mengunjungi perusahaan-perusahaan menengah besar yang terutama masih Perusahaan Daftar Sebagian (PDS), kami yakin bisa mencapai target yang diamanahkan kepada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur,"ujarnya

Bagi perusahaan yang iurannya masih menunggak, lanjut Dodo, pihaknya akan berkolaborasi dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur, DJKN Jatim dan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

"Itu cukup efektif di beberapa tempat. Kejaksaan tinggi sudah menerbitkan surat himbauan, itu sangat efektif sekali untuk meningkatkan kepatuhan peserta BPJS Ketenagakerjaan,"tegas Dodo.

Dari catatan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur, saat ini ada 2.800 perusahaan yang masuk dalam daftar PDS. BPJS TK Jawa Timur menerget, lima puluh persen perusahaan yang dikunjungi bisa patuh.

BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jatim mencatat, hingga 30 September 2019 ini mengalami surplus keuangan. Jumlah iuran yang masuk sebesar Rp 4,4 triliun dan klaim yang dikeluarkan sebesar Rp 2,285 triliun.

Jumlah klaim yang dikeluarkan tersebut terdiri dari empat program BPJS Ketenagakerjaan, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua dan Pensiun.

Untuk JKK sebanyak 21.506 kasus dengan nilai klaimRp 159 miliar, Jaminan Kematian sebanyak 3.333 kasus dengan nilai Rp 91,22 miliar. Untuk Jaminan Hari Tua sebanyak 174.830 kasus dengan nilai Rp 2 triliun dan Jaminan Pensiun sebanyak 28.842 kasus dengan nilai Rp 18,475 miliar.

Sampai saat ini sudah ada 79.034 perusahaan yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Jumlah itu terbagi dalam empat katagori yaitu kategori perusahaan mikro sebanyak 41.563, kecil sebanyak 25.300, menengah 10.879 dan besar 1.292. Sehingga total pekerja yang didaftarkan sebanyak 3.092.364 orang.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4421 seconds (0.1#10.140)