Terkendala Cuaca, Pengeboman Air di Gunung Arjuno Batal

Selasa, 15 Oktober 2019 - 16:41 WIB
Terkendala Cuaca, Pengeboman Air di Gunung Arjuno Batal
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerjunkan Helikopter tipe MI8-MTV, untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan di lereng Gunung Arjuno. Foto/BPBD Kota Batu
A A A
MALANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menerjunkan Helikopter tipe MI8-MTV, untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan di lereng Gunung Arjuno.

Operasi pemadaman dengan sistem pengeboman air melalui udara tersebut, mulai dilaksanakan pada Selasa (15/10/2019), menggunakan Helikopter tipe MI8-MTV yang diawaki Capt. Ihor Didukh, Andris V, Ivan P, Agris, Eduards, Suratno, dan M. Ronie Ferry.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Abdul Rochim, berdasarkan informasi Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo, ada beberapa titik api yang masih terdeteksi di wilayah Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Mojokerto.

Titik api di wilayah Kabupaten Pasuruan, terdeteksi di Garotan (S 7°43’14” E 112°37’42”); Putuk Dali (S 7°43’38” E 112°37’30”); Curah Kebon (S 7°43’51” E 112°38’20”); dan Tung Medot (S 7°43’49” E 112°38’33”).

Sementara di wilayah Kabupaten Mojokerto, titik api terdeteksi di Putuk Kencur (S 7°42’18” E 112°29’36”); Kukusan (S 7°42’29” E 112°25’30”); dan Kali Jarak (S 7°43’15” E 112°34’50”).

Terkendala Cuaca, Pengeboman Air di Gunung Arjuno Batal


"Helikopter mendarat di Lanud Abdulrachman Saleh Malang, sekitar pukul 12.35 WIB. Setelah melaksanakan berbagai persiapan pada pukul 14.30 WIB, helikopter mulai terbang untuk pengambilan air di Waduk Selorejo," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews.com.

Helikopter lalu diterbangkan menuju titik pemadaman pertama di Curah Sriti, Blok Putuk Lembu, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari. Selanjutnya, titik pemadaman kedua di Watu Bagong Malang.

Namun karena kendala cuaca yang berkabut, sehingga mengakibatkan titik api tidak mampu terlihat dari udara, akhirnya helikopter hanya melakukan observasi lapangan dan terbang selama 30 menit. Pada pukul 15.00 WIB, helikopter sudah mendarat kembali di Lanud Abdulrachman Saleh.

Rencananya, operasi pemadaman titik api di lereng Gunung Arjuno, dan Gunung Welirang tersebut, akan kembali dilaksanakan pada Rabu (16/10/2019) pagi, mulai sekitar pukul 06.30 WIB.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3315 seconds (0.1#10.140)