Identitas Terduga Teroris yang Diamankan di Malang Masih Gelap

Selasa, 15 Oktober 2019 - 20:58 WIB
Identitas Terduga Teroris yang Diamankan di Malang Masih Gelap
Rumah terduga teroris di Jalan Papa Biru II/24 RT 7 RW 15 Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, sepi dari aktivitas. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Terduga teroris yang diamankan di Jalan Papa Biru II/24 RT 7 RW 15 Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, hingga kini masih belum jelas.

(Baca juga: Densus 88 Anti Teror Amankan 1 Terduga Teroris di Malang )

Penindakan itu dilakukan oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, pada Selasa (15/10/2019) sore, sekitar pukul 15.30 WIB, dan baru berakhir sekitar pukul 17.00 WIB.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebutkan, terduga teroris yang diamankan di Kota Malang, jumlahnya satu orang dan saat ini sedang ditangani oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. "Istrinya masih diamankan di Polres Malang Kota, untuk dimintai keterangan," ujarnya.

Rumah lantai dua yang diduga merupakan rumah terduga teroris tersebut, kondisinya sangat lengang. Hanya satu lampu di dalam rumah yang menyala. Sementara jendela kaca dan pintu rumah tertutup rapat.

Jendela kaca yang terhubung dengan garasi rumah tidak tertutp dengan kelambu, sehingga dari luar bisa dilihat kondisi di dalam rumah yang kondisinya kosong. Beberapa peralatan untuk renovasi rumah, masih nampak tergeletak di garasi.

Ketua RT 7, Wahid Hidayat (61) mengaku, selama ini tidak mengetahui siapa penghuni rumah tersebut. "Saya hanya mengetahui dari data RT sebelumnya, kalau rumah tersebut atas nama perempuan berinisial PM," tuturnya.

Selama ini dia menyebut kondisi rumahnya sering kosong. Baru sekitar satu tahun terakhir direnovasi dan kondisinya bersih serta layak huni. Sebelumnya rumah itu kondisinya tidak terawat dan kotor.

"Penghuni rumahnya siapa saya tidak pernah tahu, karena memang tidak pernah laporan ke RT. Selama tidak mengganggu warga, saya tidak mempersoalkannya," imbuhnya.

Dia sendiri selama ini kerja di Gempol, Kabupaten Pasuruan. Sejak pagi hari sudah berangkat ke kantor, dan baru pulang malam hari. Sehingga tidak banyak mengetahui siapa penghuni rumah tersebut.

"Tadi hanya satpam perumahan saja yang diajak polisi untuk mendatangi rumah tersebut, karena saya sedang tidak ada di rumah. Satpamnya juga tidak diperbolehkan memberikan keterangan kepada siapapun oleh polisi tersebut," ujarnya.

Berdasatkan keterangan dari istrinya, Wahid menyebutkan bahwa jumlah polisi yang datang ke dekat rumahnya sangat banyak. Mereka banyak tidak mengenakan seragam dinas, dan berada di rumah tersebut sekitar 1,5 jam saja.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3352 seconds (0.1#10.140)