Sutiaji: Peran RT RW Sangat Besar untuk Cegah Terorisme

Rabu, 16 Oktober 2019 - 08:16 WIB
Sutiaji: Peran RT RW Sangat Besar untuk Cegah Terorisme
Rumah terduga teroris di Jalan Papa Biru II/24 RT 7 RW 15 Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, usai penindakan pada Selasa (15/10/2019) sore. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Kabar adanya penangkapan terhadap terduga teroris kembali menggegerkan Malang Raya. Setiap kali terjadi aksi terorisme, wilayah ini selalu dikait-kaitkan.

(Baca juga: Densus 88 Anti Teror Amankan 1 Terduga Teroris di Malang )

Kini giliran seorang pria yang tinggal di Jalan Papa Biru II/24 RT 7 RW 15 Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, ditindak oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Frans Barung Mangera memastikan, satu orang pria di Kota Malang, ditindak oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, pada Selasa (15/10/2019) sore.

"Ya benar ada penindakan di Kota Malang, satu orang telah diamankan oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Penanganan sepenuhnya ada di Mabes Polri," ujar Frans, saat dihubungi SINDOnews.com, melalui sambungan telepon, pada Selasa (15/10/2019) malam.

Sutiaji: Peran RT RW Sangat Besar untuk Cegah Terorisme


Masih munculnya pelaku terorisme di Kota Malang, mendapatkan perhatian serius dari Wali Kota Malang, Sutiaji. "Ya saya sudah dapat kabar terkait hal itu. Tentunya, ini (kasus terorisme) harus menjadi perhatian bersama," tuturnya.

Baginya, upaya pencegahan dengan melakukan deradikalisasi sejak usia dini terus dilakukan di Kota Malang, baik melalui keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat, karena menurutnya pengaruh lingkungan sangatlah besar terhadap tumbuhnya gerakan radikal.

"Peran RT, dan RW sangat besar dalam upaya pencegahan munculnya gerakan radikal dan terorisme ini. Para pengurus RT dan RW menjadi ujung tombak dalam mendeteksi berbagai kerawanan sosial sejak dini," tuturnya.

Tentunya, menurut Sutiaji diperlukan formulasi yang tepat, agar peran RT dan RW sebagai perangkat deteksi dini terhadap segala kerawanan sosial di tengah masyarakat ini dapat berjalan dengan baik. Termasuk membangun sistem koordinasi yang baik antara RT, RW, kelurahan, kecamatan, hingga kepolisian, dan TNI.

Sistem koordinasi yang baik antar semua elemen tersebut, diharapkannya dapat menjadi jaringan media deteksi dini terhadap setiap kerawanan sosial yang muncul di tengah masyarakat.

Sutiaji: Peran RT RW Sangat Besar untuk Cegah Terorisme


Keberadaan wilayah Malang Raya, memang tidak bisa lepas dari berbagai catatan sejarah gerakan radikalisme dan terorisme. Sejak era 1985, hadir kelompok Komando Jihad yang melakukan aksi pengeboman Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Pada awal tahun 2000-an, kawasan Malang Raya, menjadi tempat penting bagi pergerakan kelompok teror Jamaah Islamiyah (JI). Hal ini, ditandai dengan tertembaknya aktor utama perakit bom, Dr. Azahari di Kota Batu, pada tahun 2005.

Munculnya kelompok-kelompok teror, yang beraviliasi ke ISIS, juga mewarnai wilayah Malang Raya. Tercatat, sudah terjadi tiga kali penangkapan para anggota kelompok teror jaringan ISIS. Yakni dimulai pada Maret 2015, lalu berurutan di Bulan Februari dan Maret 2016 pasca aksi teror di Jalan MH. Tamrin, Jakarta Pusat.

Serangan bom bunuh diri yang secara bertubi-tubi menghantam wilayah Kota Surabaya, pada tahun 2018, juga membuat Tim Densus 88 Anti Teros Mabes Polri kembali mengobok-obok wilayah Malang Raya, dan menangkap sejumlah terduga pelaku terorisme.

Kini, pasca inssiden penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidan Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Pandeglang, Banten, wilayah Malang Raya juga kembali disambangi Tim Densus 88 Anti Teros Mabes Polri, untuk melakukan penindakan.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8718 seconds (0.1#10.140)