Ribuan Warga Krisis Air, Gusdurian Mojokerto Gelar Aksi Sosial

Rabu, 16 Oktober 2019 - 13:41 WIB
Ribuan Warga Krisis Air, Gusdurian Mojokerto Gelar Aksi Sosial
Komunitas GUSDURian Mojokerto saat mendistribusikan air bersih ke Desa Kujorowesi, Ngoro, Mojokerto.Foto/SINDONews/Tritus Julan.
A A A
MOJOKERTO - Ribuan warga di Kabupaten Mojokerto hingga kini masih mengalami krisis air bersih. Sebanyak 7.386 jiwa di daerah berjuluk Bumi Majapahit hingga kini masih kesulitan air akibat kemarau panjang.

Bencana kekeringan ini menuai perhatian dari berbagai kalangan. Tak terkecuali Komunitas GUSDURian Mojokerto dengan menggandeng komunitas lintas agama, para pecinta pemikiran Gus Dur ini mengirimkan puluhan ribu air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan.

"Ada sebanyak 20 tangki air yang sudah kami siapkan untuk membantu warga yang mengalami krisisi air bersih. Yakni warga di Kecamatan Dawarblandong serta Ngoro," kata Koordinator GUSDURian Mojokerto, Imam Maliki, Rabu (16/10/2019).

Menurut Imam, dari 20 tangki air yang disiapkan, sebanyak 10 tangki sudah terdistribusikan. Rinciannya 2 tangki untuk warga dua desa di Kecamatan Dawarblandong, sedangkan 8 tangki untuk warga tiga desa di wilayah Kecamatan Ngoro.

"Distribusi kami lakukan secara bertahap. Sepekan 2 kali, masing-masing 3 tangki air perhari, atau 15.000 liter. Besok rencananya kami akan distribusikan lagi sekitar 4 tangki," kata dia.

Imam menjelaskan, dalam aksi sosial ini, dia tidak bekerja sendiri. GUSDURian Mojokerto juga menggandeng PMI, serta komunitas lintas agama. Harapannya, bantuan air bersih ini bisa mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga ditengah ganasnya musim kemarau tahun ini.

"Kegiatan ini merupakan bentuk aksi kemanusiaan bagi korban kekeringan di Kabupaten Mojokerto. Kami juga berharap, agar pemerintah daerah segera mengambil langkah untuk mengeluarkan solusi permanen. Karena krisis air bersih ini sudah terjadi selama bertahun-tahun setiap musim kemarau tiba," kata dia.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mencatat, hingga saat ini, krisis air bersih masih melanda 7.386 jiwa. Mereka tersebar pada 6 desa di tiga kecamatan.

"Dari jumlah itu yang paling banyak terdampak kekeringan di Kecamatan Ngoro. Rinciannya Desa Kunjorowesi, 1.607 jiwa. Desa Manggunggajah, 700 jiwa serta di Desa Kutogirang, 750 jiwa," kata Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini.

Sedangkan di Dusun Sekeping dan Dawar, Desa Dawarblandong, krisis air berdampak pada 1.450 jiwa. Sedangkan untuk Dusun Tempuran, Ngagrol, Genceng, dan Mlati di Desa Simongagrok, krisis air bersih menimpa 2.070 jiwa. Untuk di Desa Duyung, Kecamatan Trawas tercatat ada 509 jiwa terdampak.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9530 seconds (0.1#10.140)