Ubaya Siap Fasilitasi Pengembangan UMKM di Jawa Timur

Rabu, 16 Oktober 2019 - 17:21 WIB
Ubaya Siap Fasilitasi Pengembangan UMKM di Jawa Timur
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, Victoria Br. Simanungkalit, Rektor Ubaya, Benny Lianto, serta Founder dan Chairman ICSB Indonesia Hermawan Kartajaya. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terus mengalami pertumbuhan menjadi perhatian banyak pihak, termasuk dari kalangan akademisi di perguruan tinggi.

Data kementrian Koperasi dan UKM menunjukkan, tahun lalu jumlah UMKM di Indonesia berada dikisaran 50 juta dan tahun ini sudah diangka 60 juta.

Hal itu menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas produk, supaya bisa tetap survive menghadapi tantangan pasar global.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria Br. Simanungkalit, mengatakan saat ini pemetintah terus berupaya dengan berbagai cara supaya UKM bisa naik kelas dan go globlal.

"Kita ingin mendorong UKM kearah industri. Bagaimana menaikkan UKM dari mikro menjadi kecil, kecil menjadi menengah dan menjadi usaha besar," katanya usai menghadiri Rapat Kerja Wilayah ICSB Jawa Timur, di Ubaya, Rabu (16/10/2019).

Untuk menaikkan nilai tawar produk UKM, pemerintah melalui Kemenkop dan UKM akan membentuk koperasi dalam skala besar. Koperasi-koperasi sektor riil yang dikelola oleh koperasi. sehingga daya tawar, efisiensi serta kualitas bisa ditingkatkan. "Pemerintah memberi fasilitasi kearah sana," katanya.

Selain itu, lanjut Victoria, pihaknya juga melibatakan akademisi untuk ikut melakukan pendampingan, supaya industri kecil bisa menggeliat. Menurutnya, peran akademisi sangat dibutuhkan khususnya dalam riset dan branding. "Kami berharap perguruan tinggi bermain disini (branding)," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Surabaya (Ubaya), Benny Lianto, mengungkapkan, Ubaya siap menjadi UMKM Center untuk membantu pengembangan UMKM khususnya di Jawa Timur. "Kita ingin menjadi UMKM center untuk pengembangan UMKM senter," kata dia.

Benny mengatakan, kampus sebagai pusat penelitian memiliki peran memperlajari bagaimana pengembangan UKM itu dan apa yang menjadi hal kritis. Namun, hasil penelitian itu tidak boleh berhenti sampai publikasi, tapi harus diimplementasikan dengan cara membantu UMKM secara kongkrit untuk berkembang.

"Mengenbangkan UMKM ini harus ada ilmunya yang berbasis riset. Mudah-mudahan dengan peran perguruan tinggi, pengembangan UMKM khas Indonesia benar-benar bisa terwujud," pungkasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8970 seconds (0.1#10.140)