Swipe, Inovasi Pembelajaran Detak Jantung dan Paru UM Surabaya

Rabu, 16 Oktober 2019 - 18:38 WIB
Swipe, Inovasi Pembelajaran Detak Jantung dan Paru UM Surabaya
Mahasiswa jurusan kedokteran Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, mendemonstrasikan cara kerja Swipe di UM Surabaya, Rabu (16/10/2019). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Mahasiswa jurusan kedokteran Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, kini memiliki alat pembelajaran detak paru dan jantung Smart Wireless Stethoscope (Swipe).

Alat tersebut merupakan inovasi yang dibuat oleh kelompok mahasiswa jurusan kedokteran yang terdiri dari Ali Mustofa,Ilham Kevin, Ainun Nadya Hapsari, Adelita Vega Dwi Putri dan Clevia Revi Maretha M.

Salah satu tim inovasi Swipe, Ali Mustofa, mengungkapkan, Smart Wireless Stethoscope ini merupakan produk inovasi media pembelajaran berbasis teknologi yang dapat mendengarkan dan menginterpretasikan suara jantung dan paru secara bersama-sama, sehingga dapat meminimalisir perbedaan persepsi.

"Suara detak dari Swipe ini bisa didengarkan bersama-sama dan efesien dalam waktu," katanya di UM Surabaya, Rabu (16/10/2019).

Ia mengatakan, Swipe dilengkapi dengan bluetooth yang dapat menyalurkan suara jantung melalui membran stetoskop menuju transmitter. Dari transmitter kemudian diteruskan oleh reseiver bluetooth, lalu audio data akan diteruskan ke sound. Sehingga suara yang dihasilkan dapat didengarkan secara bersama.

"Swipe tinggal ditempelkan pada paru atau jantung, kemudian hidupkan bluetooth maka akan tersambung dengan speaker yang disertai dengan bluetooth. Alat ini bisa mendeteksi suara jantung dan paru yang normal maupun tidak normal," paparnya.

Hasil uji coba Swipe cukup efisien dibandingkan menggunakan Stethoscope konvensional. Untuk mempelajari detak jantung dan paru hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit, sedangkan untuk konvensional memakan waktiu sekitar setengah jam.

Ke depan, lanjut Ali, Swipe akan dikembangkan supaya bisa mendengarkan bising usus. Kelompoknya juga akan menambahkan LCD untuk mengetahui jumlah detak jantung normal.

"Kami akan mengembangkan Swipe supaya bisa mendengarkan bising usus, karena suaranya sangat rendah saat ini kami belum bisa," ujarnya.

Kreatifitas mahasiswa kedokteran inipun berhasil menyebet penghargaan bergengsi. Pada event Wintex 2019, Swipe diganjar dengan medali emas dan satu-satunya dari peserta Indonesia yang mendapat spesial award International Feederation of Invertor's Association (IFI) 2019.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7449 seconds (0.1#10.140)