Siapa Layak Jadi Mendes PDTT? Ini Kata Pengamat UGM

Kamis, 17 Oktober 2019 - 15:14 WIB
Siapa Layak Jadi Mendes PDTT? Ini Kata Pengamat UGM
Sekretaris Jenderal Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Sekjen Kemendes PDTT), Anwar Sanusi bertemu masyarakat desa di Kabupaten Malang. Foto/Dok.SINDOnews/Yuswantoro
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden, KH. Ma'ruf Amin, dilantik pada Minggu (20/10/2019). Tentunya, susunan kabinetnya juga segera diumumkan.

(Baca juga: Anwar Sanusi: Pengembangan SDM dan Tata Kelola Desa Jadi Fokus )

Dari susunan kabinet nantinya, diperkirakan masih ada kebutuhan untuk mengisi posisi Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT).

Keberadaan Mendes PDTT tentunya menjadi salah satu bagian penting dalam pemerintahan ke depan, karena ada Rp72 triliun dana desa yang disalurkan pemerintah pusat kepada desa, sebagai konsekuensi atas pelimpahan kewenangan pemerintah pusat ke desa sesuai amanat UU No. 6/2014 tentang desa.

Selain itu, fokus kerja Presiden Jokowi untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM), tentunya juga harus mampu diterjemahkan oleh setiap desa di Indonesia, dengan membangun SDM yang unggul di pedesaan, melalui tata kelola desa yang baik.

Menurut pengamat politik dan pemerintahan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Mada Sukmajati, ke depan pengisi jabatan Mendes PDTT harus mampu menerjemahkan visi yang dibangun Presiden Jokowi, termasuk dalam hal peningkatan kualitas SDM.

"Pembangunan SDM di desa sangat dibutuhkan, untuk mewujudkan tata kelola desa yang baik, sehingga akan berdampak besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat desa," ujarnya.

Dosen pada Departemen Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polisitk (Fisipol) UGM ini menyebut, salah satu sosok yang layak mengisi posisi Mendes PDTT, adalah Sekretaris Jenderal Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Anwar Sanu.

Dia mengatakan, Anwar Sanusi dinilainya memiliki kelayakan, karena sudah memahami kementrian ini, karena telah mengawal kehadiran kementrian yang baru ada di pemerintahan Jokowi-JK selama lima tahun terakhir.

"Sejak awal memang sudah mengawal kementrian ini, sehingga saya menilai Anwar Sanuisi memahami ritme manajerial dan substansi program Kemendesa PDTT," imbuhnya.

Tantangan Indonesia ke depan semakin kompleks, sehingga dibutuhkan sosok yang memiliki pemikiran dan energi untuk membangun desa dengan tata kelola yang baik, sehingga masyarakat desa dengan kualitas DM yang unggul mampu menjadi subyek dalam pembangunan desa.

Presiden Jokowi selalu menyampaikan semangat membangun Indonesia dari pinggiran. Tentunya desa menjadi sangat penting perannya dalam menjawab segala bentuk tantangan yang semakin kompleks, yakni mulai dari peningkatan kualitas SDM, kesejahteraan, keberdayaan masyarakat desa, hingga persoalan sosial masyarakat salah satunya tumbuhnya gerakan radikalisme.

Nilai-nilai kearifan lokal yang sudah turun-temurun berkembang di masyarakat desa, dengan berbagai macam adat budayanya, menurut Mada sangat efektif untuk mengatasi persoalan-persoalan sosial di tengah masyarakat, termasuk gerakan radikalisme tersebut.

"Upaya yang dinilai efektif untuk menangkal gerakan radikal tersebut ialah dengan cara revitalisasi nilai-nilai lokal masyarakat di desa, sekaligus sentuhan kebijakan yang komprehensip sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa," tuturnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.2318 seconds (0.1#10.140)