Sekjen Kemendes Anwar Sanusi Ajak Pegiat Desa Doa Bersama

Sabtu, 19 Oktober 2019 - 17:15 WIB
Sekjen Kemendes Anwar Sanusi Ajak Pegiat Desa Doa Bersama
Sekreteris Jenderal (Sekjen) Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Anwar Sanusi, bertemu masyarakat desa di Kabupaten Malang. Foto/Dok.SINDOnews/Yuswantoro
A A A
JAKARTA - Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo-KH. Ma'ruf Amin akan dilaksanakan, Minggu (20/10/2019), semua elemen masyarakat menantikan momentum ini.

Demi kelancaran dan keamanan prosesi pelantikan tersebut, Sekreteris Jenderal (Sekjen) Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Anwar Sanusi mengajak semua pegiat dan pendamping desa untuk menggelar doa bersama.

"Mari kita doakan bangsa ini secara seretak di setiap daerah, agar tetap kondusif, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat. Situasi yang sudah kondusif ini, mari terus kita jaga bersama," tuturnya, dalam siaran pers yang diterima SINDOnews.com, Sabtu (19/10/2019)

Pejabat yang sangat fokus pada pembangunan tata kelola desa tersebut menilai, antusiasme masyarakat dalam menyambut agenda nasional berupa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 tersebut patut diapresiasi.

Namun demikian, pejabat yang namanya juga masuk sebagai kandidat menteri desa ini juga menuturkan, kegiatan tersebut sebaiknya dilaksanakan dalam bentuk tasyakuran dan doa bersama secara sederhana dan penuh hikmad di daerah masing-masing.

Sekjen Kemendes Anwar Sanusi Ajak Pegiat Desa Doa Bersama


"Pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf itu sederhana. Kita sambut pelantikannya juga dengan cara sederhana. Kita semua bersyukur dan berdoa, semoga pelantikan Presiden Jokowi dan Kyai Ma'ruf Amin dapat berjalan aman, tertib dan lancar, sehingga ke depan dapat membawa bangsa Indonesia lebih baik lagi," kata Anwar.

Lebih lanjut dia mengingatkan, masyarakat Indonesia, terutama para pendamping desa dan pegiat desa, perlu menghidupkan tradisi khas bangsa, yakni tasyakuran atau "selamatan" secara sederhana dan penuh hidmad itu.

"Tradisi selamatan yang selama ini berkembang di masyarakat perlu kita galakkan lagi. Para pendamping desa dan pegiat desa dapat melaksanakan doa-doa munajat bersama masyarakat di tempat masing-masing sesuai agama, dan keyakinan masyarakat untuk memohon keselamatan dan kebaikan bagi bangsa ini," ujarnya.

Tradisi semacam ini, lanjutnya, justru akan lebih memperkokoh solidaritas dan persatuan segenap warga bangsa, sekaligus mencerminkan kedamaian dan kesederhanaan.

"Di tempat-tempat ibadah maupun tempat kumpul masyarakat, masing-masing dapat memanfaatkannya untuk gelaran tradisi tasyakuran atau selamatan secara khusyuk dan sederhana," pungkasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1407 seconds (0.1#10.140)