Kemenkominfo Mengajak Pelaku UMKM Jualan Online

Rabu, 19 September 2018 - 12:12 WIB
Kemenkominfo Mengajak Pelaku UMKM Jualan Online
Salah satu pelaku UMKM menata produknya ketika mengikuti Forum Sosialisasi Belanja dan Jualan Online: Murah, Cepat, dan Aman di Graha Widya Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG), Surabaya, Rabu (19/9/2018). Foto/SINDONews/Ali Masduki.
A A A
SURABAYA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia mengadakan Forum Sosialisasi Belanja dan Jualan Online: Murah, Cepat, dan Aman di Graha Widya Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG), Surabaya.

Kemenkominfo juga mengadakan pelatihan serta fasilitasi dan simulasi jualan online untuk mengajak pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) turut serta membangun dan menggerakkan usaha ecommerce di Indonesia, mengingat potensi besar akan perkembangan transaksi online di Indonesia.

Menggandeng IWAPI dan Blibli, Kemenkominfo berharap para pelaku UMKM dapat semakin terstimulasi memaksimalkan ecommerce untuk mengembangkan usaha mereka. Indonesia dinilai memiliki potensi yang sangat besar menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia. Ini cukup beralasan mengingat saat ini terdapat penetrasi pengguna internet yang mencapai lebih dari 132 juta, pengguna ecommerce pun terus meningkat dengan bertambahnya portal ecommerce yang memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat saat ini.

"Transaksi online melalui portal ecommerce semakin populer digunakan di masyarakat luas, dan hal tersebut dapat dinilai sebagai perkembangan positif, karena semakin mudah untuk menghubungkan penjual dan pembeli saat ini. Hal tersebut penting disampaikan kepada UMKM agar semakin mengerti potensi pasar yang begitu besar. Langkah awal sudah terjajaki, namun edukasi akan penggunaan portal ecommerce penting untuk terus dilakukan," jelas Septriana Tangkary, selaku Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian & Maritim.

"Perkembangan ekonomi ini harus terus dipupuk, dan masyarakat harus terus diberi dorongan dan dukungan untuk terus melakukan transaksi online agar industri dapat terus berkembang dengan pesat. Namun penting untuk diingat, masyarakat pun perlu dilindungi dengan dibekali ilmu cara bertransaksi digital yang aman," jelasnya.

Septriana menjelaskan,melalui acara tersebut, pihaknya ingin melakukan sosialisasi gerakan 'Ayo UMKM Jualan Online'. “Saat ini dari data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 61,41%, dengan jumlah UMKM hampir mencapai 60 juta unit. Namun, baru sekitar 8% atau sebanyak 3,79 juta pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan platform online untuk memasarkan produknya - padahal tren pergerakan konsumen semakin memberat di transaksi online," jelasnya.

Untuk mengatasi rasa enggan para UMKM untuk berpartisipasi dalam pengembangan ecommerce Indonesia, Kemenkominfo mengajak beberapa narasumber yang terkait untuk membantu menunjukkan proses onboard untuk pelaku UMKM, pengenalan pendaftaran jualan online dan bagaimana cara melakukan jualan online.

Saat ini terdapat potensi besar yang wajib digali di Indonesia, karena jumlah masyarakat yang memiliki akses terhadap internet memungkinkan Indonesia untuk menjadi pasar transaksi online terbesar di Asia. Di tahun 2020 mendatang, transaksi e-commerce di Indonesia ditargetkan mencapai US$ 130 milyar. Hal ini dapat tercapai, jika UMKM juga turut terlibat dalam membangun pasar dari sisi penyedia barang.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.4478 seconds (0.1#10.140)