Mahasiswa UMSurabaya Ciptakan Alat Tes Golongan Darah Otomatis

Senin, 21 Oktober 2019 - 13:05 WIB
Mahasiswa UMSurabaya Ciptakan Alat Tes Golongan Darah Otomatis
Aisyah Faadhilah, Satriya Manggala Liastra, M.Thoriq SatriaD inata, Lina Nur H.R dan Angga Dimas Mahendra, menunjukkan inovasi Goldarhes. Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Mahasiswa kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya menciptakan alat tes golongan darah secara otomatis. Alat tersebut diberi nama Goldarhes.

Para mahasiswa itu Aisyah Faadhilah, Satriya Manggala Liastra, M.Thoriq Satria Dinata, Lina Nur H.R dan Angga Dimas Mahendra.

Salah satu tim Goldarhes, M.Thoriq Satria Dinata, menuturkan, Goldarhes merupakan produk inovasi alat tes golongan darah dan rhesus yang berbasis android dan sensor cahaya. Alat ini diklaim dapat menjadi solusi di daerah bencana.

"Kami membuat inovasi untuk mengurangi human error dan untuk kecepatan penggolongan darah disaat kondisi krisis, misalkan kecelakaan dan bencara alam yang itu memerlukan batuan medis berupa tranfusi darah dan lainnya,"katanya.

Thoriq mengatakan, tim medis sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien korban kecelakaan dan bencana alam harus bertindak cepat dalam mendeteksi golongan darah. "Itu agar cepat pendistribusian darahnya, sehingga bisa menyelamatkan pasien-pasien yang terjadi di bencana atau kecelakaan tersebut," lanjutnya.

Meskipun Goldarhes berjalan otomatis, untuk mendeteksi keakuratan golongan darah tetap menggunakan reagen golongan darah. Thoriq menjelaskan, cairan akan doproses dengan di scan melalui mekanik Goldarhes.

"Hasil scan tersebut akan secara otomatis datanya di transfer ke handphond android dan dapat terbaca pada aplikasi Goldares melalui sinyal bloototh," tegasnya.

Ivonasi yang berhasil menyebet medali emas pada event WINTEX 2019 ini terus dikembangkan. Kedepan, Thoriq dan timnya ingin inovasinya berjalan secara otomatis tanpa bantuan manusia.

"Jadi nanti ada penetes otomatis, pengaduk otomatis, sehingga di scan juga langsung cepat tanpa perlu bantuan manusia. Namun ini tetap menggunakan darah dengan pengambilan darah manusianya tetap menggunakan jarum karena untuk keakuratan itu sendiri," tandasnya.

Rektor UMSurabaya, Sukadiono, memberikan apresiasi kepada para mahasiswa yang berprestasi. Menurutnya, mereka menjadi icon kampus sejuta inovasi karena telah terbukti menghasilkan produk inovasi dan meraih prestasi di even nasional dan Internasional.

“Inovasi adalah ruh kampus saat itu, khususnya UMSurabaya dengan tagline Kampus Sejuta Inovasi. Mahasiswa harus mau berinovasi, dan sekarang kita sudah melihat sendiri bahwa mahasisawa UMSurabaya adalah inovator yang mampu berprestasi," tutupnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9665 seconds (0.1#10.140)