Hari Santri, Perupa Ini Hadirkan Lukisan Pencetus Resolusi Jihad

Rabu, 23 Oktober 2019 - 08:58 WIB
Hari Santri, Perupa Ini Hadirkan Lukisan Pencetus Resolusi Jihad
Pengunjung mengamati lukisan tokoh bangsa, KH Abdul Wahab Hasbullah dan K.H. Hasjim Asyari dalam pameran seni rupa bertajuk Harmoni, di Galeri Prabangkara, Taman Budaya Jawa Timur, Selasa (22/10/2019). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Peringatan Hari Santri Nasional 2019 menjadi momentum berharga bagi masyarakat Indonesia.

Beragam kegiatan mulai dari upacara, pawai hingga pengajian dihelat serentak diseluruh penjuru tanah air untuk menghormati para pahlawan yang gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Momen bersejarah itu rupanya juga mendapat respon dari perupa, Luqman Hidayat. Dia menghadirkan dua karya seni lukis tokoh bangsa, yaitu KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Hasjim Asy'ari.

Lukisan tokoh pencetus resolusi jihad itu dihadirkannya ketika mengikuti pameran seni rupa bertajuk Harmoni, di Galeri Prabangkara, Taman Budaya Jawa Timur, Selasa (22/10/2019).

Luqman menjelaskan, selama ini dirinya memang banyak melukis tokoh-tokoh pejuang bangsa. Namun, untuk pameran kali ini sengaja mengeluarkan lukisan KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Hasjim Asy'ari karena bertepatan dengan momen Hari Santri Nasional 2019.

"Beliau adalah pencetus resolusi jihad. Ini juga sebagai spirit generasi muda untuk menghormati peran penting dua tokoh penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia," kata dia.

Selain lukisan kedua tokoh bangsa itu, puluhan karya juga tak kalah apik menghiasi dinding Galeri Prabangkara, Taman Budaya Jawa Timur. Beragam karya seni rupa teknik realis, abstrak, ekspresi dan sebagainya begitu harmonis merespon kehidupan berbangsa dan bernegara.

Koordinator pameran seni rupa Harmoni, Agus Kucink menyebut, suasana dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada akhir-akhir ini terasa ada kesenjangan akibat situasi politik. Kehidupan sehari-hari yang teduh dan damai terasa mengalami goncangan karena situasi itu.

"Apalagi dengan didukung adanya berita-berita yang berseliweran di dunia maya yang belum tentu benar informasinya," kata dia.

Pameran ini, kata dia, sebagai harmonisasi dalam kehidupan sehari-hari di bidang seni. Unsur-unsur yang berbeda bisa menjadi kekuatan untuk membangun tujuan luhur menciptakan kehidupan yang harmonis baik dalam lingkungan keluarga, sosial dan bernegara.

"Untuk mencapai keseimbangan, pelukis dengan berbagai gaya mencoba mengingatkan betapa keindahan yang terkandung dalam bumi nusantara bisa menjadi picu untuk melahirkan karya-karya yang berspirit pada alam sekitarnya dan bisa menjadikan keseimbangan jiwa dengan memikirkan kembali akan cinta terhadap tanah airnya, cinta akan keluarga, lingkungan dan alamnya," kata dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9111 seconds (0.1#10.140)