Empat Bulan Ditemukan, BPCP Jatim Eskavasi Situs Kumitir

Kamis, 24 Oktober 2019 - 17:17 WIB
Empat Bulan Ditemukan, BPCP Jatim Eskavasi Situs Kumitir
Petugas BPCB Jatim melakukan penggalian struktur bata kuno di Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Foto/SINDONews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim) di Trowulan, mulai melakukan eskavasi kedua temuan situs peninggalan Majapahit di Desa Kumitir.

Eskavasi yang dilakukan di wilayah Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, tersebut, merupakan tindak lanjut pasca temuan struktur bata kuno pada 19 Juni 2019 lalu.

Struktur bata kuno sepanjang 27 meter itu terpendam di lahan milik Tono, di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Bermula saat pengrajin batu-bata tersebut melakukan penggalian tanah untuk produksi bata merah. Kala itu ia menemukan struktur bata kuno yang menyerupai pagar.

"Ekskavasi di Kumitir ini rencana kita laksanakan selama 12 hari, sejak tanggal 21-30 Oktober 2019. Targetnya kita mengupas struktur bata yang membentang dari selatan ke utara. Kami prediksi sepanjang 100 meter," kata arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho, Kamis (24/10/2019).

Wicaksono menuturkan, memasuki hari keempat ini, sepanjang 27 meter struktur bata kuno yang telah berhasil dikupas. Dengan ketinggian vareatif, antara 120 cm hingga 150 cm. Menurutnya, lapisan bata kuno yang ditemukan itu mencapai 14 lapis. Namun, hingga kini tim ekskavasi masih belum menemukan lapisan tanah asli guna menentukan ketinggian situs tersebut.

"Untuk ketinggian belum diketahui, tapi untuk dari beberapa yang nampak sekira 120 cm atau 14 lapis. Panjangnya sekitar 21 meter kemudian ditambah 6 meter, jadi 27 meter yang sudah nampak. Sementara di sisi utara dari penggalian ini yang sudah nampak ada beberapa meter. Makanya kita prediksi (panjang keseluruhan) sekitar 100 meter," imbuhnya.

Empat Bulan Ditemukan, BPCP Jatim Eskavasi Situs Kumitir


Struktur bata kuno sepanjang 27 meter itu memiliki ketebalan yang hampir sama, yakni sekiar 140 cm. Tumpukan bata kuno yang diperkirakan dibangun pada abad 12 masehi itu diprediksi merupakan peninggalan kerajaan Majapahit. Hal itu dikuatkan dengan ukuran bata yang identik dengan bangunan-bangunan lain peninggalan kerajaan Majapahit.

"Sama seperti umumnya di sini panjang bata 32, lebar 18 tebal 6. Sejauh ini, yang lapis ke 14 ini paling tinggi. Selain itu sepanjang 27 meter itu juga terdapat pillar-pilar di sisi timur. Masing-masing pilar berjarak 5,5 meter. Sampai saat ini sudah ditemukan 5 pilar," jelas Wicak.

Dalam ekskavasi ini, lanjut Wicak, diproyeksikan penggalian dilakukan sepanjang 100 meter. Dengan panjang tersebut, diharapkan bisa menyambungkan antara titik penggalian satu dengan titik sebelumnya yang sudah nampak. Sehingga kedepan pihaknya bisa menganalisis bentuk struktur bata kuno itu.

"Untuk jumlah personel yang diterjunkan dari kantor 12 orang terdiri dari 1 arkeolog dan tenaga teknis. Sedangkan tenaga lokal dari sini yang kita ambil dari pengrajin bau bata 11 orang. Harapannya kita bisa menganalisa, apa sih tinggalan yang ada di sini. Jadi struktur dinding ini bagian dari apa," tukasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7543 seconds (0.1#10.140)