Makam Guru Ngaji Bung Karno Jadi Wisata Heritage

Jum'at, 25 Oktober 2019 - 20:33 WIB
Makam Guru Ngaji Bung Karno Jadi Wisata Heritage
Kampung Lawang Seketeng yang juga satu komplek sama makam guru ngaji Bung Karno dan Bung Tomo akan dijadikan wisata heritage. Foto/SINDONews/Aan haryono
A A A
SURABAYA - Kampung Lawang Seketeng yang juga satu komplek sama makam guru ngaji Bung Karno dan Bung Tomo akan dijadikan wisata heritage.

Kampung Lawang Seketeng yang berada di Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng Surabaya akan dijadikan destinasi wisata heritage. Grand desain penataan di kawasan kampung lawas tersebut sudah disiapkan bulan ini.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, pihaknya segera menyiapkan kebutuhan untuk penataan di kampung itu. Apalagi banyak bukti-bukti otentik sejarah yang ditemukan di kawasan tersebut. Nantinya bukti-bukti sejarah itu bakal dikoneksikan satu sama lain.

"Biar nanti salah satu wisata yang ada di Lawang Seketeng ini bisa satu paket, termasuk keberadaan dua makam, yang sebelahnya masjid ada makam syekh, yang kedua makam Mbah Pitono," kata Eri, Jumat (25/10/2019).

Ia melanjutkan, banyak masyarakat yang tidak mengetahui asal-usul makam Mbah Pitono yang berada di tengah perkampungan itu. Dahulu, Mbah Pitono merupakan salah satu guru ngajinya Presiden Soekarno dan Bung Tomo. Karena itu, pihaknya ingin supaya asal-usul sejarah itu nantinya bisa diketahui masyarakat.

"Sehingga nanti sejarah itu akan teringat betul bahwa di sini ada punden (Makam Mbah Pitono) itu sejarahnya seperti apa, ceritanya seperti apa," ucapnya.

Selain itu, Eri menyebut, di kawasan ini juga terdapat sumur tua dan Musholla kuno yang menyimpan banyak benda sejarah. Seperti tombak, Al-Qur'an bertuliskan tangan, ilmu falaq, hingga waktu shalat zaman dahulu. Bahkan, di kampung ini juga terdapat rumah tinggal Presiden Soekarno serta meja bundar yang diduga pernah digunakan Bung Tomo.

"Di sini juga kita ketahui ada langgar (musholla), juga ada rumah Bung Karno, ada mejanya Bung Tomo juga yang ada di sini, itu akan kita gandengkan, bahwa kampung ini pernah ditinggali Bung Karno dan Bung Tomo," paparnya.

Menariknya, bangunan rumah-rumah lawas di Kampung Lawang Seketeng ini juga masih terawat hingga sekarang. Untuk itu, pemkot juga bakal mengkoneksikan kesan vintage rumah-rumah kuno itu dengan objek-objek sejarah. Namun, penataan yang dilakukan tidak menghilangkan estetika dari kampung lawas itu sendiri.

"Sehingga nanti orang bisa lihat ini pariwisata kota sejarah, kampung lawas, peradaban yang tua, itu yang akan kita munculkan di sana," jelasnya.

Di samping mengkoneksikan objek-objek peninggalan sejarah, Pemkot Surabaya juga bakal melakukan penataan kembali dinding-dinding di kawasan itu dengan sentuhan mural. Nantinya, desain mural juga bakal disesuaikan dengan kondisi di sekitar.

“Kalau di depannya langgar (musholla), maka bentuk muralnya itu bentuknya islami. Apa yang ada didekatnya maka akan dibuat menjadi tematik," katanya.

Tak hanya itu, untuk mendukung Kampung Lawang Seketeng sebagai destinasi wisata heritage, Pemkot Surabaya juga bakal menyiapkan gaet yang berasal dari anak-anak di sekitar. Nantinya anak-anak bakal dilatih untuk menjadi pemandu wisata.

Eri menambahkan, rencananya Kampung Wisata Heritage di Kelurahan Peneleh ini bakal diresmikan bertepatan pada Hari Pahlawan 10 November 2019. Dengan demikian, momen itu juga menandai bahwa Kampung Lawang Seketeng ini juga menjadi salah satu saksi bisu sejarah perjuangan Kota Surabaya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2774 seconds (0.1#10.140)