Ribuan Penari Jaranan Milenial Blitar Meriahkan Sumpah Pemuda

Senin, 28 Oktober 2019 - 18:05 WIB
Ribuan Penari Jaranan Milenial Blitar Meriahkan Sumpah Pemuda
Bupati Blitar, Rijanto dan ribuan penari jaranan milenial meriahkan Hari Sumpah Pemuda. Foto/SINDOnews/Solichan Arif
A A A
BLITAR - Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Sumpah Pemuda, ribuan kaum milenial di Kabupaten Blitar, memperagakan seni tari jaranan secara bersama sama.

Sesuai angka tahun 2019, jumlah penari celeng yang berasal dari siswa-siswi SMA dan SMK se Kabupaten Blitar, sebanyak 2019 bocah. "Mereka semua ini adalah anak anak milenial, pemuda pemudi Kabupaten Blitar," ujar Bupati Blitar, Rijanto kepada wartawan Senin (28/10/2019).

Tidak hanya berada di barisan terdepan. Rijanto juga ikut menari jaranan tril yang merupakan kesenian tari kuda lumping khas Kabupaten Blitar. Begitu juga dengan Sekda Kabupaten Blitar, Totok Subihandono dan seluruh jajaran, juga turut berlenggak lenggok mengikuti irama gamelan.

Selain Hari Sumpah Pemuda, atraksi kolosal ribuan penari celeng itu juga dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-74. "Para pemuda pemudi Blitar ini ikut berpartisipasi memeriahkan sumpah pemuda dan hari jadi provinsi Jatim," kata Rijanto.

Dalam kesempatan itu Rijanto juga mengatakan pentingnya pengenalan kesenian tradisional kepada para pemuda pemudi sejak dini. Sehingga pada saatnya nanti para pemuda-pemudi akan menjadi pewaris kebudayaan asli leluhurnya. "Mereka memang harus ikut mencintai, merasa ikut memiliki dan ikut melestarikan budaya nenek moyangnya," jelas Rijanto.

Kepala Disporbudpora Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso mengatakan, penyelenggaraan kegiatan seni ini menggandeng para sejarawan dan budayawan.

Saat ini para sejarawan dan budayawan tengah mengkaji seni jaranan tril. Hal itu untuk memastikan seni tradisi tersebut benar benar tradisi seni kuda lumping khas Kabupaten Blitar.

"Meski di Kabupaten Blitar sudah dikenal luas, kami tidak ingin asal klaim. Karenanya perlu adanya kajian mendalam untuk pertanggungjawaban akademis," ujarnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1623 seconds (0.1#10.140)