Pasukan AS Kubur Pemimpin ISIS al-Baghdadi di Laut, Ada Apa?

Selasa, 29 Oktober 2019 - 11:49 WIB
Pasukan AS Kubur Pemimpin ISIS al-Baghdadi di Laut, Ada Apa?
Penampakan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi di Masjid Agung Mosul, Irak, tahun 2014. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Jasad pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi, disebut oleh para pejabat Pentagon, telah dikubur di laut beberapa jam setelah kematiannya dalam operasi khusus.

Operasi khusus tersebut, dilakukan pasukan Amerika Serikat (AS) di Idlib, Suriah. Namun, Pentagon tidak menunjukkan foto, dan video sebagai bukti jasad pemimpin kelompok teroris itu beserta penguburannya.

Pembuangan jasad ke laut itu, sama seperti penanganan jasad pendiri al-Qaeda Osama bin Laden yang tewas oleh operasi pasukan khusus di Pakistan tahun 2011. Para pejabat Pentagon mengatakan foto dan video jasad dan penguburan bos ISIS itu ada, namun statusnya masih dideklasifikasikan.

Presiden AS Donald Trump telah mengonfirmasi bahwa al-Baghdadi tewas bersama dua istri dan tiga anaknya setelah meledakkan rompi bom bunuh diri ketika dia dikejar pasukan khusus dan anjing pelacak AS di sebuah terowongan buntu di Barisha, Idlib, Sabtu malam atau Minggu (27/10/2019) dini hari waktu Suriah.

Ketua Kapala Staf Gabungan AS Jenderal Mike Milley mengatakan tubuh al-Baghdadi yang termutilasi akibat ledakan telah dikumpulkan. "Segera dibawa ke fasilitas yang aman untuk mengonfirmasi identitasnya dengan tes DNA forensik," kata Jenderal Milley dalam sebuah briefing di Pentagon hari Senin, seperti dikutip Russia Today, Selasa (29/10/2019).

"Pembuangan jasadnya telah dilakukan dan lengkap dan ditangani dengan tepat," lanjut jenderal Angkatan Darat Amerika itu.

Sama seperti pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden, jasad al-Baghdadi dilaporkan dikuburkan di laut sesuai dengan tradisi Islam, dengan semua ritual keagamaan dijalankan.

Jenderal Milley mengatakan proses penggerebekan, identifikasi dan pembuangan jasad al-Baghdadi didokumentasikan dalam banyak foto dan video, dan masih harus melalui proses deklasifikasi. "Kami tidak siap pada saatnya untuk merilisnya," ujar Milley.

Trump mengatakan sebelumnya bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk membuat video bagian-bagian tertentu dari serangan terhadap al-Baghdadi yang tersedia untuk publik.

Dia telah mendeskripsikan kondisi detik-detik terakhir al-Baghdadi yang dia sebut merengek, menjerit, dan menangis sebelum menemui ajalnya melalui ledakan rompi bom bunuh diri.

Pemerintahan Barack Obama tidak pernah secara terbuka merilis rekaman video dari serangan tahun 2011 yang menewaskan Osama bin Laden. Alasannya, dapat menimbulkan risiko keamanan nasional.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1483 seconds (0.1#10.140)