Antisipasi Serangan Rabies, Ribuan Dokter Hewan Diminta Proaktif

Kamis, 20 September 2018 - 18:53 WIB
Antisipasi Serangan Rabies, Ribuan Dokter Hewan Diminta Proaktif
Para dokter hewan yang dikukuhkan di Airlangga Convention Center, Kamis (20/9/2018). Foto/SINDONews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Serangan rabies masih menjadi ancaman di Indonesia. Para dokter hewan diharapkan bisa melakukan upaya pencegahan sejak dini, yang bisa menyelamatkan masyarakat.

Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Timur 1, Suwarno menuturkan, seluruh dokter hewan harus tetap waspada terhadap bahaya rabies. Apalagi pada 28 September nanti, diperingati sebagai hari rabies sedunia.

Saat ini, 99 persen rabies berasal dari gigitan anjing gila. Ada satu kematian akibat rabies setiap 15 menit. Kebanyakan di antara korban rabies merupakan anak-anak di bawah usia 15 tahun.

"Sudah 100 tahun lebih rabies ada di Indonesia, tapi kita belum bisa membebaskan. Peran dokter hewan penting dalam menjembatani kesehatan hewan dan kesehatan manusia," ujar guru besar kedokteran hewan Universitas Arilangga (Unair) Surabaya tersebut.

Harapan agar para dokter hewan pro aktif mencegah rabies tersebut, ditegaskan Warno ketika ditemui di sela-sela pelantikan 97 dokter hewan baru di Airlangga Convention Center Surabaya, Kamis (20/9/2018).

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair Surabaya, Pudji Srianto menuturkan, sebanyak 4.214 dokter hewan, kini berkiprah di masyarakat sesuai bidang yang mereka tekuni. Seperti menjadi akademisi, praktisi, klinisi, serta berkarir di ranah birokrasi.

Para dokter hewan yang diambil sumpah, telah melalui serangkaian proses pendidikan. Mereka dinobatkan sebagai sarjana kedokteran hewan setelah menempuh studi selama empat tahun, selanjutnya mengikuti program profesi selama 2-3 semester.

Dalam menempuh pendidikan itu, mahasiswa diwajibkan memprogram sebanyak 37 Sistem Kredit Semester (SKS) dan melakukan praktik kerja lapangan. Lulusan FKH UNAIR adalah lulusan yang berkualitas dan dapat diandalkan di masyarakat.

Selain itu, Rumah Sakit Hewan Pendidikan yang baru diresmikan Juli 2018 lalu oleh Menristekdikti, diharapkan dapat menjadi media yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran calon dokter hewan di Unair.

"Rumah sakit hewan mudah-mudahan banyak membantu praktik dan belajar calon dokter hewan. Saat kini kita banyak kolaborasi dan riset demi menciptakan dokter hewan yang tangguh," katanya.

Wakil Rektor IV Unair Junaidi Khotib menjelaskan, seluruh dokter hewan yang baru diambil sumpah untuk bertanggungjawab terhadap gelar dokter hewan dengan menjaga kode etik yang ada.

"Jalani profesi ini dengan cara yang terhormat. Jaga nama baik almamater Unair. Tetap pegang Excellence With Morality. Unggul dengan moral dan agama," terang doktor dari Fakultas Farmasi ini.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5118 seconds (0.1#10.140)