Keluarga Suspect Difteri di Kota Blitar Diawasi Dinkes
A
A
A
BLITAR - Pengawasan dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar, kepada keluarga tiga orang yang disinyalir suspect penyakit difteri, untuk menghindari penularan.
Upaya pengawasan ini, salah satunya dilakukan oleh petugas Dinkes Kota Nlitar, dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara intensif. "Ini sebagai upaya pencegahan," ujar Didik Jurnianto, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Blitar.
Dari data sepanjang Januari-Oktober 2019, Dinkes Kota Blitar, mendapati kasus gejala difteri yang menjangkiti tiga warga di Kota Blitar.
Meski secara klinis sudah mengarah adanya serangan bakteri corynebacterium diphteriae, yakni batuk, pilek, suhu badan tinggi, serta tenggorokan sakit untuk menelan, Dinkes Kota Blitar masih menyebut sebagai fase suspect. "Ini masih suspect," kata Didik.
Bakteri difteri menyerang selaput lendir hidung dan tenggorokan, dan dalam keadaan tertentu berujung kematian. Difteri bisa menular melalui udara. Bahkan hanya dengan menggunakan perkakas yang terkontaminasi hingga kontak langsung dengan luka penderita, seseorang bisa dengan mudah terjangkiti.
Berangkat dari mudahnya terjadi penularan, pengawasan intensif terhadap tiga orang suspect dan keluarganya terus dilakukan. Sejauh ini petugas tidak menemukan adanya gejala kasus difteri meluas. "Dan sejauh ini Kota Blitar masih aman dari kasus penyakit difteri," papar Didik.
Hal senada disampaikan Yasin, Wakil Ketua DPRD Kota Blitar yang berharap pencegahan dini dilakukan dinas terkait ke semua wilayah. Selain melakukan cek kesehatan, dinas terkait diharapkan juga meningkatkan sosialisasi. "Kami berharap eksekutif cepat tanggap dalam menangani masalah yang ada," ujarnya.
Upaya pengawasan ini, salah satunya dilakukan oleh petugas Dinkes Kota Nlitar, dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara intensif. "Ini sebagai upaya pencegahan," ujar Didik Jurnianto, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Blitar.
Dari data sepanjang Januari-Oktober 2019, Dinkes Kota Blitar, mendapati kasus gejala difteri yang menjangkiti tiga warga di Kota Blitar.
Meski secara klinis sudah mengarah adanya serangan bakteri corynebacterium diphteriae, yakni batuk, pilek, suhu badan tinggi, serta tenggorokan sakit untuk menelan, Dinkes Kota Blitar masih menyebut sebagai fase suspect. "Ini masih suspect," kata Didik.
Bakteri difteri menyerang selaput lendir hidung dan tenggorokan, dan dalam keadaan tertentu berujung kematian. Difteri bisa menular melalui udara. Bahkan hanya dengan menggunakan perkakas yang terkontaminasi hingga kontak langsung dengan luka penderita, seseorang bisa dengan mudah terjangkiti.
Berangkat dari mudahnya terjadi penularan, pengawasan intensif terhadap tiga orang suspect dan keluarganya terus dilakukan. Sejauh ini petugas tidak menemukan adanya gejala kasus difteri meluas. "Dan sejauh ini Kota Blitar masih aman dari kasus penyakit difteri," papar Didik.
Hal senada disampaikan Yasin, Wakil Ketua DPRD Kota Blitar yang berharap pencegahan dini dilakukan dinas terkait ke semua wilayah. Selain melakukan cek kesehatan, dinas terkait diharapkan juga meningkatkan sosialisasi. "Kami berharap eksekutif cepat tanggap dalam menangani masalah yang ada," ujarnya.
(eyt)