Bangun AMN, Khofifah Siapkan Lahan di Surabaya dan Malang

Selasa, 05 November 2019 - 05:56 WIB
Bangun AMN, Khofifah Siapkan Lahan di Surabaya dan Malang
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyiapkan lahan di Surabaya dan Malang untuk dibangun Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN).Foto/dok
A A A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menyiapkan dua lahan di Surabaya dan Malang untuk dibangun Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN). Pembangunan asrama tersebut untuk menampung mahasiswa yang berasal dari semua provinsi di Indonesia.

Konsultan perencanaan pembangunan AMN, Gumilar usai bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi mengatakan, pemerintah pusat berencana membangun enam AMN di Indonesia.

Dari enam tersebut, dua diantaranya di Jatim, tepatnya di Surabaya dan Malang. Empat lainnya berada di Jakarta, Manado, Makassar dan Yogyakarta. "Di Surabaya dan Malang, Pemprov Jatim sudah menyiapkan lahan masing-masing seluas 1,5 hektar," katanya, Senin (4/11/2019).

Setiap asrama, kata dia, akan mampu menampung 250 mahasiswa. Nantinya, asrama akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjang seperti perpustakaan hingga sarana olah raga. Selain itu, penghuni asrama juga akan dibekali pendidikan kewirausahaan hingga kurikulum kebangsaan.

"Kita akan didik mahasiswa yang menghuni asrama ini dengan nilai-nilai kebangsaan. Kita akan ajak penghuni asrama untuk berinteraksi dan membangun nilai multikulturalisme," imbuhnya.

Dia menambahkan, mahasiswa yang akan tinggal di AMN akan diseleksi secara ketat. Nantinya, yang tinggal di asrama itu adalah mahasiswa penerima beasiswa. Masa tinggal dibatasi selama dua tahun. Sehingga tetap ada kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi secara lebih luas.

"Nanti akan kita perhitungkan berapa jumlah (kuota mahasiswa) tiap daerah. Kita akan hitung betul. Tapi tentu ada prioritas untuk daerah-daerah tertentu," terangnya.

Terkait kapan pembangunan AMN akan dilaksanakan, Gumilar mengaku akan dilaksanakan pada semester II tahun depan. Pihaknya berharap agar anggaran bisa dimasukkan ke dalam APBN. Sementara lahan sudah disiapkan Pemprov Jatim.

"Desain terus kita matangkan. Kita akan konsultasi dengan daerah (Jatim). Karena yang di Jatim itu akan dijadikan semacam model. Kami juga akan koordinasi dengan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan Kemenristekdikti," pungkasnya.

Seperti diketahui, pada akhir Agustus lalu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berencana membangun AMN untuk mahasiswa dari seluruh Indonesia yang menimba ilmu di Jatim. Keberadaan asrama tersebut diharapkan mampu menyatukan berbagai perbedaan dari suku, ras dan agama di Indonesia.

Orang nomor satu di Jatim itu mengatakan, mahasiswa dari berbagai daerah memang lebih bagus untuk disatukan dalam satu asrama. Bukan di asrama dari satu daerah saja. Menurutnya, hal ini akan membuat mahasiswa saling memahami adat hingga kebudayaan satu sama lain. "Kita masih memikirkan anggaran operasional tahunannya itu dari mana. Apakah dari APBD ataukah dari APBN," katanya, Selasa (20/8/2019).

Dalam asrama tersebut akan diisi beberapa mahasiswa Papua, mahasiswa Sumatera, Sulawesi, Kalimantan hingga Jawa. Dengan hidup berdampingan dengan beragam suku, bahasa hingga adat istiadat, rasa saling menghargai, memahami, kepercayaan dan toleransi akan muncul.

"Jadi ini sebenarnya memori kita semua, bagaimana sebetulnya Jong Java, Jong Celebes, Jong Borneo, itu semua mereka kemudian mengikrarkan dirinya dalam NKRI," papar Khofifah.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6766 seconds (0.1#10.140)