Akhir Tahun 2019, Kereta Bandara Solo Ditarget Beres

Rabu, 06 November 2019 - 07:49 WIB
Akhir Tahun 2019, Kereta Bandara Solo Ditarget Beres
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Proyek Kereta Bandara Adi Soemarmo, Solo, ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019 ini.

Kementerian Perhubungan berharap KA Bandara ini bisa beroperasi pada musim Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan, saat ini progres pembangunan proyek tersebut sudah mencapai progres 94%.

"Sekarang ini progresnya sudah 94%. Tinggal sedikit saja ada bagian tertentu yang belum terkoneksi, yaitu terkait adanya perlintasan jalan tol sehingga kita harus membuat jalan tambahan," kata dia di Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Dia menegaskan, pihaknya masih melakukan pembangunan jalur persilangan di lintasan jalan tol yang dibuat layang (elevated) dan di bawahnya rel kereta. Pembebasan lahan walaupun agak terlambat tapi lancar.

Terkait tarif, Menhub Budi Karya memastikan menerapkan tarif yang terjangkau masyarakat.

"Tarif kami lagi akan pelajari. Sementara ini Rp10.000-Rp15.000 tapi nanti dilihat seperti apa yang dapat dilakukan. Tentunya kami tidak akan memberikan layanan atau tarif yang menyusahkan masyarakat," kata dia.

Budi Karya berharap kereta Bandara Adi Soemarmo dapat menjadi angkutan antarmoda, baik dari Solo dan Yogyakarta maupun dari daerah sekitarnya, seperti Wonogiri, Sragen dan Madiun.

Dengan adanya kereta Bandara Adi Soemarmo, maka dapat menciptakan interkoneksi dari Solo ke Yogyakarta yang disambung dengan kereta Prambanan Ekspres (Prameks).

"Jadi saudara kita dari Klaten, Madiun, Sragen, dari arah utara itu bisa semakin mudah menggunakan antar moda, menggunakan kereta api atau mereka yang menggunakan bus dari Wonogiri dan daerah lainnya, bisa berhenti di Terminal Tirtonadi dan langsung naik kereta api," kata dia.

Terpisah, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, kereta bandara Solo diharapkan bisa menambah jumlah penumpang di bandara ini. Menurut dia, masyarakat Soko memang sangat membutuhkan transportasi massal seperti KA Bandara.

"Apalagi KA bandara ini juga menghubungkan Bandara di Yogyakarta sehingga pada akhirnya mampu memecah kepadatan jika sewaktu-waktu Bandara Yogyakarta (Adi Sucipto) padat, jadi memecah kepadatan sekaligus menambah alternatif pilihan transportasi terutama dari satu bandara ke bandara lain," kata dia kepada SINDO.

Sebagai informasi, proyek kereta ini memiliki nilai investasi proyek tersebut sebesar Rp800 miliar. Kereta Bandara Adi Soemarmo juga memiliki jalur sepanjang 12,997 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 15 menit.

Dalam sehari akan terdapat sekitar 60 perjalanan kereta yang melayani dari Stasiun Solo Balapan menuju Stasiun Bandara Adi Soemarmo maupun sebaliknya, yang dilayani dengan 2 set kereta api (trainset).

Adapun headway (jarak antar kereta) sekitar 37 menit. Menhub berharap ke depan, headway ini dapat dipersingkat menjadi 24 menit. Hal ini dilakukan untuk lebih menarik minat masyarakat beralih ke kereta api untuk menuju bandara.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8953 seconds (0.1#10.140)