Atap SD Negeri Gentong Ambruk, Polda Belum Tetapkan Tersangka

Rabu, 06 November 2019 - 12:46 WIB
Atap SD Negeri Gentong Ambruk, Polda Belum Tetapkan Tersangka
Warga mendatangi SD Negeri Gentong, Kota Pasuruan, karena penasaran dengan kondisi sekolah yang atapnya ambruk pada Selasa (5/11/2019) pagi. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
SURABAYA - Polda Jatim belum menetapkan tersangka terkait ambruknya atap SD Negeri Gentong, Kota Pasuruan. Atap empat kelas sekolah itu ambruk pada Selasa (5/11/2019).

(Baca juga: Plt Wali Kota Pasuruan Evaluasi Seluruh Bangunan Sekolah )

Hingga kini Korps Bhayangkara masih menunggu hasil laboratorium forensik. Baru kemudian melakukan pemeriksaan terhadap saksi, guna mencari tersangka yang bertanggung jawab atas peristiwa yang menewaskan dua orang tersebut.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Frans Barung Mangera mengatakan, saksi-saksi yang diperiksa terlebih dahulu adalah yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) ambruknya atap sekolah, saat jam belajar mengajar berlangsung.

Selanjutnya, polisi akan memeriksa saksi yang dianggap bertanggung jawab terhadap konstruksi bangunan sekolah yang diduga tidak sesuai prosedur. "Ini karena bangunan sekolah tersebut masih baru," katanya di Mapolda Jatim, Rabu (6/11/2019).

Polda Jatim, lanjut dia, telah mengambil alih penanganan kasus ambruknya atap sekolah tersebut. Meski begitu, Polres Pasuruan Kota tetap dilibatkan dengan pemeriksaan saksi-saksi dilakukan di Mapolres Pasuruan Kota.

Dari data kepolisian, korban meningal dunia disebabkan atap sekolah ambruk tersebut adalah Sevina Arsy Wijaya (19), merupakan tenaga honorer SD Negeri Gentong 1, warga Jalan MT. Hariyono Gang 4, Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.

Satu korban meninggal lainnya adalah Irza Amira (8), merupakan pelajar kelas 2 SD Negeri Gentong 1, warga Jalan KH Sepuh, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.

Sementara dari 11 siswa luka yang dirawat di rumah sakit, tiga di antaranya sudah diperbolehkan pulang dan menyisahkan delapan anak. "Kasus ini mendapat atensi khusus karena sudah menimbulkan korban jiwa," ujarnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.9150 seconds (0.1#10.140)