Sinergi Pemprov Jatim dan NU, 100 UMKM Belajar Sertifikasi Halal

Rabu, 06 November 2019 - 18:42 WIB
Sinergi Pemprov Jatim dan NU, 100 UMKM Belajar Sertifikasi Halal
Dinas PMD Provinsi Jatim, LPNU Jatim, didukung Among Tani Foundation menggelar pelatihan kewirausahaan di gedung Among Tani Kota Batu. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Sekitar 100 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) se-Malang Raya, dan Pasuruan Raya berlatih kewirausahaan di gedung Among Tani Kota Batu, Rabu (6/11/2019).

(Baca juga: Tangis Haru Iringi Kepergian Irza Amira Dalam Damai Abadi )

Dipandu oleh para narasumber yang memiliki kopetensi di bidangnya, para pelaku UMKM tersebut menimba pengalaman di bidang sertifikasi produk halal.

Pelatihan digelar atas kerja sama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Jawa Timur (Jatim), Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jatim, didukung Among Tani Foundation.

Kepala Dinas PMD Jatim, Mohammad Yasin mengatakan, pelatihan tersebut adalah bukti jika semua elemen di Jatim kompak dan bersatu dalam membangun ekonomi kerakyatan. Semua elemen di Jatim bersinergi untuk membangun ekonomi ummat.

Dinas PMD Jatim, LPNU dan Among Tani Foundation masing-masing memiliki potensi yang bisa dikembangkan. "NU sebagai organisasi masyarakat memiliki umat dan tradisi yang mengakar di Jatim," katanya, Rabu (6/11/2019).

Among Tani Foundation, lanjut dia, memiliki idealisme dan jaringan dengan UMKM. Sementara Dinas PMD Jatim sebagai fasilitator dengan memberikan stimulus pembiayaan kegiatan untuk mendorong usaha ekonomi masyarakat perdesaan.

"Sinergi untuk sama-sama menggerakkan ekonomi warga itu selaras dengan program Ibu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yakni Jatim Sejahtera dan Jatim Berdaya," jelasnya.

Fokus Jatim Sejahtera, imbuhnya, tidak lain adalah upaya pengentasan kemiskinan khususnya di perdesaan. Sehingga secara berkesinambungan dapat mengurangi disparitas ekonomi di antara desa dengan kota.

Selain itu, juga senafas dengan Jatim Berdaya, yaitu upaya memperkuat ekonomi kerakyatan yang berbasis UMKM, BUMDesa dan Produk Unggulan Desa. "Pelatihan kewirausahaan sehari tersebut difokuskan pada tema Strategi Pergerakan Ekonomi dan sertifikasi produk halal," tandasnya.

Ketua LPNU Jatim, Fauzi Priambodo mengatakan, label produk halal diperlukan sebagai benteng serbuan produk-produk asing yang terus membanjiri pasar lokal. "Jangan khawatir tidak laku jika produknya sudah diberi label halal. Karena justru akan semakin menaikkan konsumsi produk," jelasnya.

Dalam acara tersebut juga diluncurkan "NUconomic". Ini merupakan konsep gerakan ekonomi umat yang memuat prinsip-prinsip penjabaran dari maklumat pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari pada teks deklarasi Nahdlatut Tujjar.

Gerakan ekonomi tersebut berisi lima prinsip gerakan ekonomi. Beberapa diantaranya adalah kolaborasi kalangan profesional, agamawan dan masyarakat sebagai pondasi kesuksesan badan usaha. Kemudian profesional dengan tata kelola yang baik.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0439 seconds (0.1#10.140)