Fomdem Rekomandasikan 7 Perempuan Bisa Pimpin Sidoarjo

Rabu, 06 November 2019 - 19:54 WIB
Fomdem Rekomandasikan 7 Perempuan Bisa Pimpin Sidoarjo
Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur Arumi Bachsim. Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Tahun depan Jawa Timur akan melaksanakan 19 pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung.

Satu di antaranya, Pilkada Sidoarjo. Sebagai daerah penyangga Surabaya, Kabupaten Sidoarjo punya peran strategis di Jawa Timur. Publik mulai membicarakan siapa tokoh yang layak menggantikan Saiful Ilah yang sudah dua periode memimpin Kabupaten Sidoarjo.

Direktur Eksekutif Forum Muda Demokrasi (FOMDEM) Jawa Timur, Rusman Hadi, merekomendasikan sejumlah nama tokoh perempuan yang dipandang layak memimpin Kabupaten Sidoarjo.

"Sidoarjo Butuh figur perempuan, bisa sebagai calon bupati atau wakil bupati," kata Rusman, Rabu (6/11/2019).

Rusman membeberkan, sedikitnya ada sekitar tujuh figur perempuan dari berbagai latar belakang yang dipandang layak maju pada Pilkada Sidoarjo 2020. Pertama adalah Arumi Bachsin, Ketua PKK Jatim, Istri Wagub Jatim. Berikutnya adalah Azza Irene Mufia, dia merupakan politisi di PAN Jawa Timur, pernah menjadi calon legislatif.

Kemudian ada juga Hj Mimik Idayana, anggota DPRD Sidoarjo dari Gerindra DPRD Sidoarjo, Istri H Rahmat Muhajirin (DPR RI). Ada juga Ir Hj Nurhendriyati Ningsih, anggota DPRD Sidoarjo asal NasDem, istri dari Haruna Sumitro Manajer Madura United. Kemudian ada Anik Maslachah Wakil ketua DPRD Jatim asal PKB.

Ada pula politisi Demokrat, Juana Sari Ketua DPC Demokrat Sidoarjo, mantan anggota DPRD Sidoarjo. Vike Widya Asrori Politisi Perempuan PKS yang juga anggota DPRD Sidoarjo terpilih 2019 dan Kasipah, anggota DPRD Sidoarjo 2019, Wakil Sekretaris Internal PDIP, dan juga pendatang baru. Kasipah adalah putri H Taat (almarhum) kontraktor dan mantan Ketua BPC Gapensi Sidoarjo.

Menurut Rusman, kelayakan tersebut berdasarkan perjalanan karir dan pengalamannya. Baik dalam dunia politik, karena Sidoarjo harus banyak belajar ke Surabaya. Yakni, bagaimana ketika perempuan diberi kesempatan yang sama maka hasil kerja yang maksimal akan dilakukan di Sidoarjo. Seperti Tri Rismaharini membangun surabaya dengan penuh prestasi.

"Sidoarjo menjadi Kabupaten penyanggah Provinsi Jatim karena itu punya nilai strategis," kata dia.

Mantan Bendahara Umum PMII Jawa Timur ini meyakini, pemimpin perempuan akan mampu membawa Sidoarjo Semakin baik lagi. "Sebab dalam sejarah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati di Sidoarjo belum pernah ada perempuan, nah inilah saatnya," kata dia.

Dia berharap pimpinan partai politik dan masyarakat Sidoarjo harus memberikan kesempatan yang lebar pada figur perempuan. Sehingga nantinya akan banyak melahirkan terobosan dan inovasi. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan sosok pemimpin perempuan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa adalah contoh konkretnya.

"Figur pemimpin perempuan sudah teruji prestasinya. Contohnya Bu Risma Wali Kota Surabaya dan Bu Khofifah, Gubernur Jatim," kata Rusman.

Di luar figur perempuan, sejumlah nama mulai santer digadang maju Pilkada Sidoarjo. Mereka adalah putra Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Achmad Amir Aslichin (Iin).

Ada juga putra Gus Ali, pengasuh pondok pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo, yakni KH Ahmad Muhdlor Ali atau yang akrab disapa Gus Muhdlor.

Selain itu, mantan anggota DPR asal Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono juga menyatakan, kesiapannya untuk maju di Pilkada Sidoarjo. Bukti keseriusannya, Bambang Haryo sudah mengembalikan formulir pendaftaran ke DPC Garindra Sidoarjo.

Selain itu, ada Sullamul Hadi Nurmawan atau Gus Wawan. Mantan Ketua DPRD Sidoarjo 2014 yang juga putra dari Gus Manab (almarhum), mantan Ketua PCNU Sidoarjo yang juga pengusaha sukses.

Ada pula pula Nur Ahmad Syaifuddin, Wakil Bupati Sidoarjo saat ini. Di PKB, Nur Ahmad menjabat sebagai Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC PKB Sidoarjo.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1838 seconds (0.1#10.140)