Diingatkan Sekda, Khofifah Nekat Masuk Pasar Ngunut yang Terbakar

Sabtu, 09 November 2019 - 18:34 WIB
Diingatkan Sekda, Khofifah Nekat Masuk Pasar Ngunut yang Terbakar
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa nekat masuk ke lokasi Pasar Ngunut, Kabupaten Tulungagung, yang terbakar hebat pada Jumat (8/11/2019) malam. Foto/SINDOnews/Solichan Arif
A A A
TULUNGAGUNG - Ada hal menarik saat Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meninjau Pasar Ngunut, Kabupaten Tulungagung, yang terbakar sejak Jumat petang (8/11/2019).

(Baca juga: Polda Jatim Dalami Satu Tersangka untuk Dugaan Korupsi )

Begitu turun dari roda empat dan menyalami para pejabat Tulungagung yang menyambutnya, pada Sabtu dini hari (9/11) pukul 02.00 WIB itu, Khofifah langsung bergegas menuju lokasi kebakaran.

Baru beberapa langkah, di pintu masuk rombongan Khofifah mendadak berhenti. Jalan masuk yang biasanya menjadi akses utama pedagang dan pembeli ke dalam pasar telah berubah menjadi lorong sempit dengan puing material berserakan.

Aroma hangus benda terbakar menyengat kuat. Asap dimana mana dengan di beberapa titik api belum sepenuhnya padam. Karena jaringan listrik putus sejak api berkobar, Jumat (8/11/2019) petang, penerangan di lokasi hanya berasal dari lampu sorot yang dibawa petugas.

Melihat suasana yang mencekam dan tidak bisa ditebak itu Sekda Jawa Timur Heru Tjahjono membujuk Khofifah untuk tidak melanjutkan langkah. "Tidak usah masuk bu, berbahaya," celetuk Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono yang berdiri di sebelah Khofifah.

Sebelum menjadi Sekda Jawa Timur, Heru Tjahjono merupakan mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Jatim. Sebelumnya lagi Heru adalah Bupati Tulungagung, dua periode berturut-turut yang kemudian digantikan Syahri Mulyo.

Di dekat Khofifah terlihat juga Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo dan Kapolsek Ngunut Kompol Siti Nurinsana Natsir.

Khofifah tidak menggubris peringatan itu. Tanpa mengenakan masker atau perkakas pengamanan, Ketua Umum Muslimat NU itu tetap bergegas masuk ke dalam pasar. Tidak terlihat canggung dan ragu saat menerobos masuk, melewati puing berserakan.

Di dalam pasar sisi selatan yang diduga menjadi titik awal munculnya api, seluruh bangunan sudah rata dengan tanah. Kayu-kayu yang diduga berasal dari kerangka atap bangunan hangus berserakan.

Dimana-mana menumpuk material yang diduga barang dagangan pemilik kios dan lapak yang tidak terselamatkan. Setelah bercakap cakap sekitar 15 menit dengan Bupati Maryoto, Khofifah kemudian kembali keluar.

Ia mendatangi sejumlah pedagang yang lapaknya terbakar namun hingga dini hari itu belum pulang. Khofifah menyalami satu persatu pedagang dan meminta mereka untuk bersabar.

Menurut Khofifah, soal ganti rugi pedagang yang lapaknya telah menjadi korban, pemkab Tulungagung dan aparat kepolisian masih melakukan inventarisir data. "Formatnya saya kira nanti Pak Bupati dan Pak Kapolres yang melakukan identifikasi," ujar Khofifah.

Sedikitnya ada 800 pedagang yang dalam musibah ini lapaknya ludes tidak tersisa. Dalam waktu dekat pemerintah akan mendirikan tempat penampungan sementara yang berlokasi di dekat pasar.

Dengan tempat sementara itu diharapkan pedagang masih bisa terus berjualan. Sementara dari taksiran awal, pembangunan kembali pasar Ngunut, kata Khofifah akan menelan anggaran Rp48 miliar, dengan asumsi setiap meter jatuh biaya Rp4 juta. "Masih perkiraan (Rp 48 miliar). Kita tidak bisa bilang fix," katanya.

Menurut Khofifah Perencanaan pembangunan kembali pasar Ngunut diserahkan kepada Pemkab Tulungagung. Namun untuk pembiayaan akan dilakukan bersama dengan Pemprov Jatim, dimana Pemprov Jatim, akan menggunakan format bantuan keuangan (BK).

Namun karena APBD 2020 sudah selesai pembahasan, kata dia proses penganggaran BK baru bisa dilaksanakan pada Perubahan APBD 2020, yakni sekitar bulan Juli tahun 2020. "Formatnya sharing anggaran fifty fifty atau Pemprov bisa lebih besar," papar Khofifah.

(Baca juga: Ratusan Kios di Pasar Ngunut Tulungagung Ludes Terbakar )

Lasmi salah satu pedagang konveksi yang ditemui Sindonews, berharap pemerintah memberi bantuan kepada pedagang yang lapaknya terbakar. Lasmi yang merupakan warga Kecamatan Rejotangan memiliki dua kios jualan di dalam pasar.

Dalam insiden Jumat petang (8/11/2019) itu kedua kios beserta seluruh isinya ludes tak tersisa. "Kami berharap ada bantuan ganti rugi dari pemerintah," tuturnya. Seperti diberitakan kebakaran yang melanda pasar Ngunut Kabupaten Tulungagung telah meludeskan ratusan kios dan lapak milik pedagang.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6408 seconds (0.1#10.140)