Hari Pahlawan, Gerakan Beli Indonesia Deklarasi Beli Jatim

Sabtu, 09 November 2019 - 19:08 WIB
Hari Pahlawan, Gerakan Beli Indonesia Deklarasi Beli Jatim
Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak didampingi pemimpin Gerakan Beli Indonesia, Heppy Trenggono, dan sejumlah pengusaha, Deklarasi Beli Jatim. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Gerakan Beli Indonesia mengajak warga negara untuk mulai mencintai produk dalam negeri. Kali ini, giliran mengajak para saudagar dan masyarakat di Jatim.

(Baca juga: Kepala Pasar Pastikan Pasar Ngunut Tulungagung Tidak Dibakar )

Pemimpin Gerakan Beli Indonesia, Heppy Trenggono mengatakan, Gerakan Beli Indonesia merupakan gerakan pembangunan karakter bangsa yang mengusung tiga doktrin perjuangan, diantaranya membeli produk Indonesia, membela bangsa Indonesia dan menghidupkan persaudaraan.

"Maka tagline kita itu jualan kemana saja tapi beli milik bangsa sendiri," katanya usai Deklarasi Beli Jatim, di Kota Surabaya, Sabtu (9/11/2019)

Trenggono menjelaskan, selama 8 tahun, sejak 2011 hingga hari ini, Gerakan Beli Indonesia terus dilakukan secara massive dan terukur di daerah daerah. Sasaran utamanya adalah menerapkan spirit gerakan ini pada komunitas dan wilayah lebih kecil seperti kalangan pesantren, ormas, kampus, dan wilayah kabupaten serta kota.

"Gerakan Beli Indonesia juga mengirimkan duta ke UNESCO dalam event Youth Peace Ambassador dengan presentasi berjudul 'Beli Indonesia the 3' country strategy facing globalization," kata dia

Hingga saat ini spirit Gerakan Beli Indonesia telah diterima dan dideklarasikan di 19 kabupaten dan kota, beberapa universitas, pesantren, ormas dan komunitas-komunitas yang ada di Indonesia.

Hari Pahlawan, Gerakan Beli Indonesia Deklarasi Beli Jatim


Salah satu portofolio pelaksanaan Gerakan Beli Indonesia yang cukup dikenal masyarakat adalah Gerakan Beli Kulonprogo. Gerakan Beli Kulonprogo dideklarasikan pada tahun 2012 dan dipimpin langsung oleh Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo.

"Gerakan Beli Kulonprogo, telah berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar delapan persen hanya dalam kurun waktu tiga tahun," ujarnya.

Hingga hari ini, lanjutnya, Kulonprogo berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 26 persen menjadi 14 persen. Selain itu, dampak Gerakan Beli Kulonprogo yang bisa dilihat adalah dengan bertumbuhnya UMKM di Kulonprogo, terciptanya stabilitas harga hasil pertanian dan lahirnya produk-produk Kulonprogo, termasuk lahirnya Batik asli Kulonprogo "Geblek Renteng" yang sebelumnya tidak pernah ada di Kulonprogo.

"Di beberapa kabupaten dan kota yang menerapkan gerakan Beii Indonesia teIah menumbuh suburkan minat kewirausahaan pada pemuda dan mendorong lahirnya produk produk lokal," tuturnya

Mengambil momentum pada hari pahlawan tahun ini, Gerakan Beli Indonesia berharap sumbangsih pemikiran para saudagar, pada acara Roundtable Discussion dengan tema "Gerakan Beli Indonesia sebagai strategi nasional ketahanan ekonomi dari krisis gobal".

Deklarasi diikuti Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak dan sejumlah tokoh serta akademisi, sebagai komitmen awal membangun bangsa mandiri.

Sebagai catatan, Gerakan Beli Indonesia adalah sebuah gerakan pembangunan karakter bangsa. Gerakan ini dicetuskan pertama kali di Semarang pada tanggal 22 February 2011.

Selanjutnya melalui Kongres Kebangkitan Ekonomi Indonesia (Pertama) yang di selenggarakan di Solo, Gerakan ini di deklarasikan secara resmi oleh hampir 10.000 pengusaha, dan 50.000 peserta kirab Beli Indonesia.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.4025 seconds (0.1#10.140)