Ada yang Janggal, Pembukaan Kongres Nasdem Tak Dihadiri Jokowi

Minggu, 10 November 2019 - 17:35 WIB
Ada yang Janggal, Pembukaan Kongres Nasdem Tak Dihadiri Jokowi
Patrice Rio Capella merasa janggal terkait pembukaan Kongres Partai Nasdem pada 8 November 2019 yang tak dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto/Sutikno/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pembukaan Kongres Partai Nasdem pada 8 November 2019 yang tidak dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang pertanyaan.

Bahkan pendiri sekaligus mantan Ketua Partai Nasdem, Patrice Rio Capella merasa janggal terkait hal tersebut.

Padahal dalam pemilihan Presiden 2019 kemarin, Nasdem mendukung penuh pasangan nomor urut 01 itu. (Baca juga: Patrice Rio Sebut Nasdem Sudah Berubah Jadi Restoran Politik)

Bahkan Rio mempertanyakan kehadiran Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta dan ikut memberikan sambutan dalam pembukaan Kongres itu.

"Jika alasannya karena agenda internal, tapi kenapa Anies Baswedan diundang dan diberi porsi bicara? Ingat, Anies hanya terlibat dalam pendirian Ormas Nasdem, bukan Partai Nasdem," kata Rio dalam jumpa pers, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).

Bahkan sangat mengejutkan, kata Rio, saat mendengar Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, ada pihak yang tidak Pancasilais karena menilai sinis pelukannya dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

"Padahal, yang mengomentari pelukan Bang Surya dan Pak Sohibul adalah Presiden Jokowi. Apakah Bang Surya menuduh Presiden Jokowi tidak Pancasilais?" kata dia.

Atas langkah-langkah itu, Rio menyebut jangan salahkan publik yang berspekulasi bahwa manuver NasDem berkaitan dengan kebijakan Presiden memilih Jaksa Agung menggunakan hak prerogatifnya.

"Jika manuver Partai Nasdem itu diambil berdasarkan kekecewaan soal kabinet, wajar kalau Presiden Joko Widodo jengah dengan langkah Partai NasDem tersebut," kata dia.

Dalam kesempatan itu juga dirinya mohon maaf kepada seluruh kader Nasdem, karena tidak bisa hadir memenuhi undangan acara peringatan HUT NasDem.

"Selamat ulang tahun kedelapan, saya berharap Partai Nasdem meninggalkan legacy politik yang baik sesuai dengan cita-cita awal untuk melakukan gerakan perubahan, Restorasi Indonesia," kata dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0039 seconds (0.1#10.140)