Pasar dalam Negeri Lesu, Semen Indonesia Optimalkan Ekspor

Minggu, 10 November 2019 - 19:25 WIB
Pasar dalam Negeri Lesu, Semen Indonesia Optimalkan Ekspor
GM of Corporate Communication PT Semen Indonesia Tbk, Sigit Wahono, memaparkan kinerja Semen Indonesia dalam Media Fun Trip di Bali. Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Kinerja industri semen tanah air tahun ini mengalami perlambatan. Mengacu data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), kapasitas semen di Indonesia mencapai 113,1 juta ton.

Sedangkan kebutuhan semen di pasar hanya 70 juta ton. Artinya, Indonesia mengalami kelebihan kapasitas produksi sekitar 30 juta ton.

Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk Sigit Wahono mengatakan, agar kinerja perseroan tetap optimal, pihaknya akan memaksimalkan pasar. Salah satunya dengan masuk ke Tiongkok.

"Tahun 2019 ini untuk pertama kalinya kami mendapatkan buyer semen dari Tiongkok. Potensi semen di Tiongkok menjanjikan. Ini karena kondisi di sana sedang kekurangan pasokan semen akibat banyak pabrik disebabkan isu lingkungan," kata dia di Surabaya, Minggu (10/11/2019).

Selain Tiongkok, perusahaan semen pelat merah itu juga sedang fokus menggarap pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara, seperti Bangladesh, India, Sri Lanka, Filipina, dan Timor Leste.

Semen Indonesia juga memiliki pasar baru di Maladewa. Dengan berbagai strategi itu, kinerja perseroan sepanjang Januari-September 2019 mengalami peningkatan sekitar 7% atau menjadi 2,9 juta ton."Kondisi pasar semen dalam negeri saat ini tidak sebagus ekspor. Secara total market mengalami penurunan 2% dibanding tahun lalu," kata dia.

Kondisi tersebut, lanjut Sigit, berdampak pada penjualan perseroan yang ikut merosot sampai 4,9% hingga September 2019. Menurut dia, faktor yang mempengaruhi penurunan disebabkan agenda Pilpres pada semester pertama yang membuat sejumlah proyek "wait and see". Pelaku bisnis menunggu kebijakan dari pemerintahan yang baru. "Kami berharap di kuartal akhir ini ekonomi bisa kembali bergairah dan proyek-proyek bisa berjalan lagi. Sehingga produksi semen bisa terserap maksimal," pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8943 seconds (0.1#10.140)