Sikapi Teror Bom di Medan, Polresta Mojokerto Perketat Pengamanan

Rabu, 13 November 2019 - 18:33 WIB
Sikapi Teror Bom di Medan, Polresta Mojokerto Perketat Pengamanan
Anggota polisi memeriksa pemohon SKCK yang datang ke Mapolresta Mojokerto. Foto/SINDONews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Polres Kota (Polresta) Mojokerto meningkatkan pengamanan pasca insiden teror bom di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019). Polisi juga menjamin keamanan warga yang datang ke Mapolresta Mojokerto.

Kasubbag Humas Polresta Mojokerto, Iptu Katmanto, mengatakan, peningkatan pengamanan di Mapolresta sebagai bentuk langkah antisipasi. Namun, ia meminta kepada warga untuk tetap tenang dan tidak takut datang ke Mapolresta Mojokerto.

"Kami memastikan menjamin keselamatan warga. Warga yang ingin mengurus SKCK untuk pendaftaran rekrutmen PNS atau keperluan lain silakan datang ke Mapolresta, tidak perlu takut," kata Iptu Katmanto.

Pasca adanya aksi teror bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, polisi memang langsung meningkatkan pengamanan. Namun, Katmanto menyatakan tidak ada penebalan pasukan di Mapolresta Mojokerto.

"Semuanya masih sesuai dengan SOP. Tidak ada penebalan pasukan di pos penjagaan. Hanya memang tadi ada penggeledahan, di pos penjagaan, itu hanya sebatas mengantisipasi saja. Dengan tidak mengurangi kenyamanan warga yang datang," kata dia.

Peningkatan pengamanan ini memang wajar dilakukan Polresta Mojokerto. Mengingat, Mojokerto pernah menjadi sasaran aksi kelompok teroris. Kala itu, di penghujung tahun 2000, tepatnya saat malam perayaan natal, Gereja Sidang Jemaat Pantekosta di Indonesia (GSJPDI) Eben Haezer di Jalan Kartini No 4, menjadi sasaran kelompok teroris.

Namun, aksi teror bom itu berhasil digagalkan. Seorang anggota Banser, Riyanto nekat membawa bom dalam tas yang ditemukan di dalam gereja. Pemuda berusia 25 tahun asal Kelurahan/Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto itu rela menjadi martir untuk melindungi para jemaat gereja yang sedang menuaikan ibadah misa.

Selanjutnya, pada tahun 2015, Tim Densus 88 Anti Teror menangkap beberapa orang terduga teroris di Jalan Empunala, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Tiga tahun berselang, pasca tragedi bom Surabaya, Densus 88 kembali menangkap jaringan terduga teroris di wilayah Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

Kendati demikian, pihak kepolisian memastikan menjamin keamanan warga Kota Mojokerto. Polisi juga mengimbau, agar masyarakat tidak takut dengan insiden teror itu dan melakukan aktivitas seperti biasanya.

"Hingga saat ini, kondisi di Kota Mojokerto aman dan kondusif. Kami meminta agar masyarakat tidak perlu takut atau waswas," pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5772 seconds (0.1#10.140)