Mangga Pisang dari Pasuruan Bisa Tembus Mancanegara

Sabtu, 16 November 2019 - 06:43 WIB
Mangga Pisang dari Pasuruan Bisa Tembus Mancanegara
enteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja pertama di Jawa Timur yakni di IP2TP, Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jumat (15/11/2019). Foto/iNews/jaka Samudra
A A A
PASURUAN - Tak hanya mangga alpukat yang terkenal di Pasuruan, saat ini varietas baru sedang dikembangkan yaitu mangga agri gardina atau disebut mangga pisang.

Banyak keistimewaan mangga ini. Selain manis, warnanya merah kekuningan, bentuknya kecil untuk menyantapnya tak perlu dengan menggunakan pisau. Cukup dengan kuku.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat kunjungan kerja pertama di Jawa Timur yakni di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP), Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jumat (15/11/2019), berkesempatan mencicipi mangga tersebut.

Begitu tiba di kebun pengoleksi mangga terbesar kedua di dunia ini, Mentan langsung mencicipi varietas mangga andalan yang menjadi komoditas ekspor yakni mangga pisang. Untuk mengkonsumsi mangga varietas baru ini, orang nomor satu di Kementerian Pertanian (Kementan) tak usah dengan menggunakan pisau seperti makan mangga lainnya.

Mentan langsung mengupas kulit mangga yang sudah matang dengan kuku jari dan kulitnya lepas dengan dagingnya mirip buah pisang. Setelah itu, langsung disantap ramai-ramai. Rasanya manis, bentuknya mungil, bijinya kecil dan seratnya halus.

Selain Mangga Pisang, dalam acara ini kebun pertanian Cukurgondang memamerkan produak mangga unggulan seperti, garypa merah dan kuning serta mangga gadung clone 21 atau disebut mangga alpukat. Memang di kebun ini sangat cocok untuk dibudidayakan beragam varietas beraneka jenis mangga.

Diketahui kebun Cukurgondang didirikan oleh Pemerintah Belanda pada 1938 dengan luas lahan 11,87 ha. Koleksi mangga yang ditanam pada Januari 1941 sebanyak 208 varietas dengan 298 aksesi merupakan koleksi mangga terbanyak dan tertua di Indonesia. Selanjutnya terjadi penambahan koleksi sebanyak 104 aksesi dengan jumlah total sebanyak 402 aksesi.

Berada di ketinggian 50 meter di atas permukaan laut, kebun ini produktif melakukan perkawinan silang untuk menghasilkan variestas baru yang oleh masyarakat sekitar sebagiannya diolah menjadi bahan olahan.

Lantas, Mentan meminta kebun Cukurgondang tak hanya produktif melahirkan varietas baru, namun juga meningkatkan kualitas mangga dan anggur yakni soal daya tahan dan buah yang tahan bakteri. Terlebih untuk pertama kali, tahun ini Pasuruan melakukan eskpor mangga.

Saat ini ekspor mangga Indonesia masih bertumpu pada varietas arumanis 143 dan gedong gincu untuk pasar Asia dan Timur Tengah. Sementara untuk memenuhi pasar Eropa, Amerika dan Australia diperlukan varietas mangga berkulit kemerahan atau kuning seperti mangga garifta merah, garifta orange dan agri gardina 45 atau mangga pisang sendiri.

Diketahui volume produksi mangga di Indonesia saat ini 2.184.399 ton, menduduki posisi kelima sebagai produsen mangga dunia setelah India, China, Thailand dan Meksiko. Namun volume ekspornya masih rendah yakni kurang dari satu persen. Sentra produksi mangga terbesar ada di Pulau Jawa dengan Jawa Timur berkontribusi sebesar 75,76% dari total produksi mangga nasional.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9049 seconds (0.1#10.140)