Selama Oktober 2019, Impor Jatim Naik 2,56 Persen

Sabtu, 16 November 2019 - 17:27 WIB
Selama Oktober 2019, Impor Jatim Naik 2,56 Persen
Gedung BPS Jawa Timur. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
SURABAYA - Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat, bulan Oktober 2019 mengalami kenaikan sebesar 2,56% dibandingkan dengan bulan September.

Yakni dari USD1,93 miliar menjadi USD1,98 miliar. Kondisi yang meningkat ini ditunjukkan oleh kinerja impor nonmigas yang mengalami kenaikan walaupun sektor migas mengalami penurunan.

Impor migas Oktober 2019 mengalami penurunan sebesar 9,46%, dari USD382,72 juta menjadi USD 346,53 juta. Impor migas menyumbang 17,50% dari total impor Oktober 2019. Nilai impor migas mengalami penurunan sebesar 30,63% bila dibandingkan dengan bulan Oktober 2018.

Sedangkan impor nonmigas naik sebesar 5,53% dibandingkan bulan sebelumnya, dari USD1,55 miliar menjadi USD1,63 miliar. "Impor nonmigas menyumbang 82,50% total impor Oktober 2019. Dibandingkan Oktober 2018, nilai impor nonmigas mengalami penurunan sebesar 11,73%," kata Kepala Bidang Distribusi Statistik BPS Jatim, Satriyo Wibowo, Sabtu (16/11/2019).

Ditinjau dar negara asal barang impor, maka Tiongkok terbanyak di bulan Oktober. Baik diantara negara-negara Asia maupun dunia dengan peranan sebesar 32,69%. Disusul dari Amerika Serikat dan Argentina yang memberikan kontribusi pada pasar impor sebesar 6,80% dan 5,00%. Nilai impor dari Tiongkok bulan Oktober 2019 sebesar USD534,07 juta. Diikuti impor dari Amerika Serikat sebesar USD111,04 juta serta impor dari Argentina sebesar USD81,72 juta.

Data BPS Jatim juga menunjukkan, negara ASEAN masih menjadi salah satu pemasok utama barang komoditi nonmigas selama Oktober yang mencapai USD262,08 juta atau naik sebesar 14,33% dibanding bulan sebelumnya. Di kawasan ASEAN, Thailand menjadi negara utama asal impor dengan nilai USD80,57 juta atau sebesar 4,93% dari total impor. Diikuti Singapura sebesar USD70,73 juta dengan peranan sebesar 4,33%.

Sementara itu, impor nonmigas yang berasal dari kelompok negara Uni Eropa bulan Oktober sebesar USD113,39 juta atau turun 23,75% dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai impor terbesar dari kawasan ini berasal dari Jerman sebesar USD42,10 juta atau dengan sebesar 2,58%. Diikuti dari Italia sebesar USD16,64 juta atau berkontribusi sebesar 1,02%.

Secara kumulatif, selama Januari-Oktober 2019, impor nonmigas dari kelompok negara ASEAN sebesar USD2,40 miliar dan utamanya berasal dari Thailand sebesar USD 796,81 juta atau dengan peranan sebesar 5,11%. Impor dari kawasan Uni Eropa sebesar USD1,35 miliar dan utamanya berasal dari Jerman sebesar USD431,42 juta, dengan kontribusi sebesar 2,77%.

Tiga negara utama penyumbang impor ke Jatim pada periode Januari-Oktober 2019, masih didominasi dari Tiongkok dengan nilai impor sebesar USD4,6 miliar atau dengan kontribusi sebesar 29,93% dari total impor. Disusul berikutnya impor dari Amerika Serikat sebesar USD1,09 miliar atau dengan kontribusi sebesar 7,04% dan dari Thailand sebesar USD796,81 juta atau dengan kontribusi sebesar 5,11%.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0851 seconds (0.1#10.140)