Pilot Project Warso di dua Lokasi Disambut Positif Warga

Sabtu, 16 November 2019 - 18:17 WIB
Pilot Project Warso di dua Lokasi Disambut Positif Warga
Dalam pilot project Warso di dua lokasi, ternyata sambutan masyarakat positif. Untuk saat ini gerobak Warso sudah ada dua pertama di RW 2 Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas. Foto/SINDOnews?/R Ratna Purnama
A A A
DEPOK - Pengurus rukun warga (RW) di Depok berinovasi dengan membuat sebuah platform yang fokus pada kebutuhan makanan sehari-hari.

Platform itu dibuat untuk menggerakkan ekonomi warga yang memberi keuntungan pada lingkungan. Platform itu bernama Warung Solusi (Warso) yang digagas oleh Wahyu Indra.

Dalam pilot project di dua lokasi, ternyata sambutan masyarakat positif. Untuk saat ini gerobak Warso sudah ada dua pertama di RW 2 Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas.

Gerobak yang baru dibuka selama 11 hari ini sudah berhasil meraih pendapatan bersih untuk kas RW mencapai Rp2,2 juta, sementara target satu bulan pendapatan bersih hanya Rp3,4 juta. "Harapan kami ke depannya Warso bisa merambah ke seluruh RW di Kota Depok,Jabodetabek bahkan seluruh Indonesia," kata Wahyu Indra, Sabtu (16/11/2019).

Di platform ini terdiri dari beberapa unit usaha milik warga dan direncanakan di tiap RW. "Warso siap memberdayakan masyarakat agar mampu memperoleh keuntungan dari usaha yang murah dan mudah," kata dia.

Warso menghadirkan penjualan Mie Ayam melalui aplikasi android dengan harga Rp8.000 per porsi. Dalam setiap porsi sudah ada keuntungan Rp4.000. "Kita tahu kalau di pasaran harga Mie Ayan seporsinya sudah lebih Rp 10.000 jadi harga mie ayam kami Warso sangat kompetitif," kata dia.

Alasan dirinya mendirikan Warso untuk memberdayakan usaha sebagai solusi keuangan bagi tiap pengurus RW. Transaksi usaha tersebut dilakukan melalui aplikasi android bersama Warung Solusi atau Warso di setiap lingkungan RW di Kota Depok. "Kami dirikan Warso bertujuan memberdayakan masyarakat agar mampu memperoleh keuntungan dari usaha yang murah dan mudah," kata dia.

Berawal dari kegelisahan bahwa untuk menjalankan roda oraganisasi kepengurusan RW yang sangat minim dan selalu mengandalkan dari iuran warga. Sementara dana penguatan dari Pemerintah Daerah hanya berkisaran dua juta rupiah pertahunnya. Berangkat dari masalah itu maka pihak Warso mencoba memikirkan bagaimana menghadirkan bentuk usaha di lingkungan yang mempunyai margin yang cukup besar. "Nantinya Warso akan hadir di tiap RW," pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7693 seconds (0.1#10.140)