Bacawali Surabaya Ini Janjikan Rp200 Juta per RT

Minggu, 17 November 2019 - 12:21 WIB
Bacawali Surabaya Ini Janjikan Rp200 Juta per RT
Bakal Calon Wali Kota Surabaya Ahmad Nawardi. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Kandidat Wali Kota Surabaya, Ahmad Nawardi muncul dengan gebrakan pemerataan pembangunan Surabaya.

Salah satunya dengan mengalokasikan dana Rp200 juta untuk setiap RT di Surabaya. Langkah ini dinilai efektif untuk memberikan pemerataan pembangunan infrastruktur, ekonomi hingga sumber daya manusia (SDM) di setiap sudut ibukota provinsi Jawa Timur (Jatim) ini.

Anggaran Rp200 juta setiap RT per tahun atau total Rp1,8 triliun untuk 9.271 RT di seluruh Surabaya, dianggap cukup ditopang oleh APBD Surabaya yang nilainya sekitar Rp10,3 Triliun.

“Rp1,8 triliun itu berarti sekitar 17 sekian persen dari APBD (Rp10,3 triliun), tidak sampai 20%,” kata Ahmad Nawardi di Surabaya, Minggu (17/11/2019).

Jadi angka sebesar itu tidak membebani APBD Surabaya? “Saya kan lama di Banggar, di (DPRD) Jatim juga Banggar, di pusat (DPR RI) juga Banggar, jadi paham postur anggaran,” kata anggota DPD RI tersebut.

Bahkan, kata Nawardi, seharusnya untuk setiap kampung/RT/RW bisa dianggarkan 30%. “Masih layak sebenarnya, tapi coba bertahap dulu. Awal Rp1,8 triliun, lihat progresnya, bisa dinaikkan,” kata dia.

Sata hal yang pasti, kata ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jatim itu, lompatan gagasannya tersebut butuh komitmen bersama, termasuk antara Pemkot dan DPRD Surabaya.

Apalagi Nawardi juga yakin Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya masih bisa dinaikkan. “Ini yang saya lihat dari sumber ekonomi di lapangan, PAD Surabaya masih terlalu rendah,” kata dia.

Padahal Surabaya kota terbesar nomor dua setelah Jakarta, tapi dilihat dari APBD-nya jauh sekali. “Jakarta sampai Rp89,44 triliun. Surabaya yang nomor dua hanya Rp10,3 triliun. Ini jauh sekali,” kata dia.

"Seharusnya, minimal Surabaya itu APBD-nya 30% dari Jakarta, PAD-nya juga. Tapi kan masih jauh sekali,” kata Ketua Forum RT/RW Surabaya tersebut.

Alokasi Rp200 juta setiap RT ini diperlukan, tandas Nawardi, karena sudah seharusnya pembangunan di Surabaya dimulai dari kampung. “Selama ini Risma (Wali Kota Tri Rismaharini) membangun Surabaya dari tengah kota. Jalan-jalan protokol dibangun sebagus mungkin, sementara di kampung masih 30-40% dalam 10 tahun Risma menjadi wali kota,” kata dia memberi penilaian.

Sebelumnya, Bacawali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menawarkan konsep besarnya terkait Surabaya ke depan di Hotel Bumi Surabaya, Minggu (10/11/2019).

Di antaranya pembangunan transportasi publik, pemerataan ekonomi, dan kebudayaan. Menurutnya, masyarakat Surabaya harus berdaulat dan dilibatkan dalam pembangunan. Salah satunya, wakil wali kota yang kader PDIP itu akan mewujudkan alokasi Rp100 juta setiap RT.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.6244 seconds (0.1#10.140)