Bersepeda, Danlanud Iswahjudi Nyekar ke Makam Gunung Bancak

Sabtu, 22 September 2018 - 08:19 WIB
Bersepeda, Danlanud Iswahjudi Nyekar ke Makam Gunung Bancak
Komandan Lanud Iswahjudi Madiun, Marsekal Pertama TNI Samsul Rizal berziarah ke makam Raden Prawirodirjo III dan GBR. Ay. Maduretno, di Gunung Bancak. Foto/Ist.
A A A
MADIUN - Akhir pekan, dimanfaatkan Komandan Lanud Iswahjudi Madiun, Marsekal Pertama TNI Samsul Rizal melakukan kegiatan bersepeda, dan berziarah ke Gunung Bancak.

Aksi bersepeda dan berziarah ini, dilakukannya bersama para pejabat dan penerbang Lanud Iswahjudi. Sesampainya di Gunung Bancak, mereka berziarah ke makam Raden Prawirodirjo III, dan GBR. Ay. Maduretno.

Kedua makam tersebut, tepatnya berada di wilayah Desa Giripurno, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan. Kegiatan tabur bunga atau dalam Bahasa Jawa disebut Nyekar, dan berdoa di makam tersebut, merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan di bulan Muharam.

Prosesi nyekar dan doa bersama ini, dipimpin oleh kyai Maksudi, diikuti Samsul Rizal bersama rombongan yang turut serta dalam kegiatan tersebut.

Untuk menuju ke Gunung Bancak, Samsul Rizal beserta rombongan harus bersepeda dari Lanud Iswahjudi, menempuh jarak 25 Km. Setelah itu dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju makam yang ada di puncak gunung.

Makam Raden Prawirodirjo III dan GBR. Ay. Maduretno, dikenal masyarakat sekitar sebagai sarehan ratu. Terdapat dua makam utama, yang terletak di dalam sebuah bangunan berbentuk rumah.

Raden Prawirodirjo III, adalah Adipati Maospati Madiun ke III, sedangkan dan GBR. Ay. Maduretno, adalah putri Hamengkubuwono II, dan merupakan permaisuri Raden Prawirodirjo III.

Raden Prawirodirjo III, dihukum mati sebagai pemberontak melawan penjajah Belanda, dan dimakamkan di makam pemberontak Banyu Sumurup tahun 1810.

Pada tahun 1957 Raden Prawirodirjo III, dinyatakan sebagai pejuang perintis perlawanan terhadap kolonial Belanda, oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan dimakamkan kembali di Gunung Bancak, Desa Giripurno bersama GBR. Ay. Maduretno.

"Tujuan pelaksanaan ziarah ini, adalah mewarisi nilai perjuangan Raden Prawirodirjo III, sekaligus menjaga tradisi sebagai kearifan lokal yang perlu dilestarikan." jelas Samsul Rizal.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.3110 seconds (0.1#10.140)