Pertamina MOR V Jatim Klaim Pasokan Solar Kembali Normal

Senin, 18 November 2019 - 17:45 WIB
Pertamina MOR V Jatim Klaim Pasokan Solar Kembali Normal
Pertamina MOR V Jatim mengklaim pasokan BBM sudah normal kembali.Foto/dok
A A A
SURABAYA - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V, Jawa Timur (Jatim), Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) mengklaim pasokan solar di Jatim sudah kembali normal. Meski masih terjadi antrean, Pertamina menyebut bahan bakar tersebut ada, sehingga tidak perlu dipersoalkan jika masih ada antrean.

General Manager Marketing Operation Region V Werry Prayogi mengatakan, kelangkaan dipicu adanya peningkatan jumlah permintaan di atas kuota yang sudah ditetapkan. Pasokan untuk konsumsi solar subsidi di Jatim adalah 175.000 kiloliter/bulan.

Namun saat ini sudah mencapai 215.000 kiloliter/bulan. "Kami sudah menambah pasokan lagi. Sehingga kelangkaan itu teratasi,” katanya, Senin (18/11/2019).

Sebelumnya, kelangkaan solar sempat terjadi hampir sepekan di Jatim secara merata. Kenaikan tersebut dipicu karena mendekati akhir tahun banyak angkutan barang dari berbagai perusahaan yang meningkatkan kapasitas produksi dan distribusinya.

Hal ini berdampak dengan peningkatan sarana transportasinya. Sehingga terjadi penambahan penggunaan BBM jenis solar. "Disisi lain, masyarakat juga melakukan pembelian diatas kewajaran (panic buying," ujar Werry.

Lebih jauh Werry menyatakan, menjamin pasokan BBM, termasuk solar pada Natal dan Tahun Baru 2019 tetap aman. Pertamina MOR V, kata dia, mempunyai Terminal BBM besar di Tuban, Surabaya dan Banyuwangi. Sehingga pasokan BBM saat libur Natal dan Tahun Baru tidak akan terganggu dan tak mengalami kelangkaan.

"Untuk menunjang kelancaran pasokan BBM agar tidak terjadi kelangkaan, kami membentuk unit reaksi cepat yang memantau penggunaan BBM bersubsidi tepat sasaran," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Jatim, Setiajit mengungkapkan, kelangkaan BBM jenis solar bersubsidi ini terjadi diawali adanya surat edaran BPH migas no: 3865.E/Ka BPH/2019 tetang pengendalian kuota jenis bahan bakar minyak tertentu tahun 2019.

Menurutnya, SE tersebut telah dicabut. "Sejak tanggal 14 November 2019, Pertamina mengembalikan lagi kuota rata-rata harian seperti semula," ucap Setiajit.

Menurut Setiajit, alokasi total solar untuk Jatim selama tahun 2019 sebanyak 2.092.000 kilo liter. Sedangkan alokasi sampai dengan Oktober 2019 adalah 1.742.400 kilo liter.

Dari alokasi tersebut, realisasi penyaluran solar sampai dengan Oktober 2019 adalah sebanyak 1.917.800 kilo liter. Artinya, penyaluran solar sudah over kuota atau melebihi jumlah yang seharusnya disalurkan. "Sekarang penyaluran solar sudah kembali normal," katanya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8125 seconds (0.1#10.140)