Pasca Kerusuhan, Warga Bolivia Kesulitan Beli Kebutuhan Pokok

Rabu, 20 November 2019 - 08:05 WIB
Pasca Kerusuhan, Warga Bolivia Kesulitan Beli Kebutuhan Pokok
Warga antre membawa tabung gas dekat fasilitas bahan bakar Senkata di El Alto, pinggiran La Paz, Bolivia, 19 November. Foto/REUTERS/David Mercado
A A A
LA PAZ - Pasca kerusuhan, warga Bolivia mulai merasakan dampak kerusuhan beberapa pekan di negara tersebut.

Warga semakin sulit mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) dan toko-toko kehabisan barang kebutuhan pokok saat para pendukung mantan Presiden Evo Morales memblokade rute-rute transportasi utama.

Di ibu kota La Paz, jalanan sepi saat warga berupaya menghemat BBM. Antrean panjang tampak terlihat di toko-toko kebutuhan pokok. Warga berbaris membawa tabung gas dekat fasilitas bahan bakar Senkata di dekat El Alto.

"Malangnya ini telah berlangsung selama 3-4 pekan, sehingga warga yang putus asa membeli apapun yang mereka temukan," kata Ema Lopez, 81, pensiunan di La Paz.

Negara itu mengalami krisis sejak sengketa pemilu 20 Oktober.Daniel Castro, 63, menyalahkan Morales yang mundur awal bulan ini saat mendapat tekanan dari para demonstran. "Ini terorisme pangan dan ini terorisme bos yang telah pergi. Ini kacau dan Anda melihat ini kacau di Plaza Villarroel dengan lebih dari 5.000 orang hanya berada di sana untuk memilih satu ekor ayam," kata dia.

Morales lari dari Bolivia untuk mencari suaka di Meksiko. Dia menganggap dirinya dikudeta oleh kelompok sayap kanan. Dia bertekad kembali ke Bolivia meski berjanji tak akan maju lagi dalam pemilu baru yang digelar pemerintahan sementara.

Sejak saat itu, para pendukung Morales menentang Presiden sementara Jeanine Anez. Para demonstran mendesak Anez mundur dan Morales diminta kembali ke Bolivia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8940 seconds (0.1#10.140)